Suara.com - Kasus baru Covid-19 secara global dalam 24 jam terakhir bertambah 1.190.229 di dunia. Angka tersebut menjadi yang terbanyak sejak pandemi Covid-19 ditetapkan pada Maret 2020.
Di waktu yang sama, kematian akibat Covid-19 juga masih terus bertambah hingga merenggut 6.381 jiwa.
Akibat penambahan tersebut, situs worldometers mencatat total kasus Covid-19 global telah mencapai 283,13 juta kasus dengan kematian lebih dari 5,43 juta jiwa, data per Rabu (29/12) pukul 07.00 WIB.
Ada tiga negara yang melaporkan kasus harian hingga ratusan ribu. Tiga negara tersebut adalah Amerika Serkat sebanyak 295.701 kasus, disusul Perancis dengan 179.807 kasus, serta Inggris 129.471 kasus.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Satgas COVID-19 Bakal Tutup Sejumlah Tempat Publik
Secara wilayah, kasus baru paling banyak menyebar di Eropa dengan 675.457 dari total kasus harian global.
Selain Inggris dan Perancis, yang sama-sama alami rekor kasus harian, laporan infeksi baru juga didominasi oleh Spanyol (99.671) dan Italia (78.313).
Dikutip dari Aljazeera, Portugal juga melaporkan rekor kasus virus corona harian tertinggi hingga 17.172 kasus, meskipun menjadi salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, seperti Siprus, Italia, dan Yunani.
Lonjakan yang saat ini terjadi di Eropa dikabarkan karena sebaran varian omicron yang menular lebih cepat.
Sementara itu, Amerika Serikat memperkirkan kalau varian omicron telah mendominasi hingga 58,6 persen kasus Covid-19 hingga 25 Desember, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Baca Juga: Tepat Sasaran, Pengendalian COVID-19 Tidak Akan Ganggu Ekonomi dan Kehidupan Sosial
"Penting untuk dicatat bahwa kami masih melihat peningkatan yang stabil dalam proporsi omicron," kata CDC, sebagaimana diberitakan Channel News Asia.
varian omicron pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada 1 Desember, ditemukan dari orang yang sudah divaksinasi lengkap dan baru melakukan perjalanan ke Afrika Selatan.
Sejak itu, virus tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan mendorong lonjakan infeksi di AS, menyebabkan pembatalan penerbangan yang meluas.
Sementara varian delta juga menyumbang 41,1 persen dari semua kasus Covid-19 di AS pada 25 Desember, data badan kesehatan masyarakat menunjukkan.