Gara-gara Omicron, Kasus COVID-19 di Australia Kembali Mengkhawatirkan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 29 Desember 2021 | 08:24 WIB
Gara-gara Omicron, Kasus COVID-19 di Australia Kembali Mengkhawatirkan
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah sempat mengalami lockdown karena infeksi varian Delta, Australia kini tengah menghadapi dilema gegara infeksi COVID-19 varian Omicron.

Dalam laporannya, otoritas kesehatan Australia mencatat lagi rekor kasus COVID-19 pada Selasa (28/12/2021) ketika wabah varian Omicron mengganggu pembukaan kembali perekonomian.

Negara itu melaporkan 10.269 kasus baru COVID-19 pada Senin (27/12), berdasarkan penghitungan data negara bagian oleh Reuters.

Angka itu sekali lagi melampaui puncaknya pada Minggu (26/12) setelah Australia bergulat dengan rencana pembukaan kembali sementara varian baru itu merajalela.

Darling Harbou, Sydney (Pixabay)
Darling Harbou, Sydney (Pixabay)

Negara Bagian Australia Selatan yang sudah mengalami lonjakan belum melaporkan angka terakhirnya.

Kematian akibat COVID-19 bertambah lima sehingga totalnya menjadi lebih dari 2.200 sejak awal pandemi.

Otoritas tidak memberikan keterangan spesifik terkait adanya kematian baru yang terkait dengan Omicron.

Varian Omicron, yang disebut para ahli kesehatan lebih menular tapi lebih jinak dari varian sebelumnya, mulai menyebar di Australia di saat negara itu memulai rencana untuk membuka kembali perekonomian secara permanen setelah hampir dua tahun memberlakukan buka-tutup penguncian atau lockdown.

Dengan jumlah kasus yang kembali meningkat, meskipun tingkat vaksinasi penduduk berusia 16 tahun ke atas mencapai 90 persen lebih, para kepala negara bagian sudah mengambil kembali tindakan pencegahan, seperti wajib memakai masker dan melapor diri dengan memindai kode QR di tempat-tempat publik.

Baca Juga: Vietnam Temukan Kasus Covid-19 Varian Omicron Pertama, Berasal dari Pasien Asal Inggris

Kenaikan jumlah kasus juga mendorong kewajiban untuk menjalani isolasi mandiri bagi ribuan pekerja perhotelan, hiburan, dan penerbangan --sektor-sektor yang paling terdampak oleh penguncian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI