"Ini catatan, tidak dikenal juga perlu kami analisis karena bisa jadi responden anak sulit untuk mengatakan siapa pelakunya," katanya.
Di sisi lain, informasi mengenai layanan pengaduan tindakan kekerasan sebenarnya telah cukup banyak diketahui anak, baik di perkotaan maupun di desa. Hanya saja, belum banyak anak yang menjadi korban bisa mengakses layanan tersebut, terutama di desa.
"Kami hawatir layanan di level desa masih dianggap kurang. Oleh karena itu, kebijakan Bu Menteri untuk mendorong desa ramah anak dan peduli perempuan kita harapkan bisa menjawab persoalan seperti ini," pungkasnya.