Suara.com - Sebuah laboratorium tes Covid-19 di Australia telah meminta maaf setelah secara keliru memberi tahu bahwa lebih dari 400 pasien negatif. Padahal semua pasien itu ternyata positif virus corona.
Rumah Sakit St Vincent di Sydney pada hari Minggu mengatakan pemberitahuan palsu itu dikirim melalui layanan patologinya, SydPath, kepada pasien yang telah mengikuti tes pada 23 dan 24 Desember.
"SydPath tadi malam salah mengirim pesan kepada lebih dari 400 orang, memberi tahu mereka bahwa mereka telah dites negatif terhadap COVID," kata rumah sakit.
Orang tersebut ternyata positif Covid-19.Rumah sakit mengatakan insiden itu sedang diselidiki.

"Tim tanggap darurat sekarang sedang menyelidiki penyebab kesalahan ini, yang diyakini sebagai kesalahan manusia," kata pernyataan itu.
“Kami dengan tulus meminta maaf kepada mereka yang terkena dampak.”
Direktur medis SydPath Anthony Dodds mengatakan laboratorium telah mengerjakan "volume tes yang sangat besar" pada hari-hari menjelang pemberitahuan palsu.
"Segera setelah kami mengetahui masalah ini pagi ini, SydPath segera memulai proses untuk menghubungi orang-orang yang terkena dampak ini," kata Dodds dalam sebuah pernyataan, outlet Australia 9News melaporkan.
Seorang pria berusia 34 tahun yang termasuk di antara mereka yang diberitahu secara salah mengatakan dia skeptis dengan hasilnya. Meski disuruh oleh dokter untuk memercayai hasilnya, dia menjalani tes cepat Covid-19, yang akhirnya positif terkena virus tersebut.
Baca Juga: Omicron di Indonesia Jadi 46, Pemerintah Perketat Karantina
"Saya berkata, 'Saya juga percaya diri, saya tidak sehat karena setiap gejala yang saya alami adalah COVID ... tes PCR pasti salah,'" kata pria itu kepada Australian Broadcasting Corporation.