Jangan Sembarangan Pilih Obat Diet, Dokter Ingatkan Bahayanya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 27 Desember 2021 | 15:24 WIB
Jangan Sembarangan Pilih Obat Diet, Dokter Ingatkan Bahayanya
Ilustrasi diet (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang melakukan berbagai hal untuk bisa menurunkan berat badan. Salah satunya dengan melakukan diet tertentu.

Namun demikian, melakukan diet biasanya butuh proses yang lama. Sehingga beberapa memilih jalan pintas dengan menggunakan obat diet.

Tapi, ahli gizi dari Rumah Sakit Siloam Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK mengimbau masyarakat tidak sembarangan dalam memilih obat untuk diet penurunan berat badan.

"Sebenarnya kalau obat-obat diet yang memang digunakan oleh dokter-dokter gizi, itu sih oke banget ya. Memang sudah terbukti dia (obat) bisa membantu," kata Inge saat dihubungi ANTARA, Rabu (22/12).

Baca Juga: Nahas, Balita Tewas Usai Makan Cokelat Obat Diet Milik Ibunya

Ilustrasi diet
Ilustrasi diet

Namun, lanjut Inge, ada obat yang menjanjikan menurunkan berat badan seseorang menjadi lebih sering buang air kecil atau buang air besar. Menanggapi hal itu ia mengatakan bahwa obat semacam itu sebaiknya tidak digunakan.

"Tapi yang nggak setuju itu kalau menggunakan obat-obat pencahar atau obat yang menyebabkan banyak buang air kecil dan air besar. Itu saya tidak setuju karena itu tidak sesuai dengan konsep obat yang memang digunakan untuk penurunan berat badan," tegasnya.

Inge menjelaskan jika seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, hal yang harus dikurangi agar bobot tubuh menjadi turun adalah lemak dan bukan cairan. Sehingga, penggunaan obat diet yang membuat seseorang sering buang air besar dan buang air kecil bukanlah solusi yang tepat.

"Kalau dia banyak buang air kecil, sebetulnya kan cairan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Orang gemuk itu bukan berarti dia harus mengurangi cairan di dalam tubuhnya. Tapi lemaknya yang kebanyakan. Itu yang harus dihilangkan," kata Inge.

"Jadi jika memang beratnya turun menggunakan obat tersebut, itu karena cairannya yang berkurang bukan lemaknya yang berkurang. Kan nggak oke. Malah bisa menyebabkan dehidrasi atau gagal ginjal kan," sambungnya.

Baca Juga: Bayi di China Overdosis Obat Diet hingga Tewas, Polisi Tahan 34 Orang

Oleh sebab itu, Inge pun menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan dalam membeli dan mengonsumsi obat diet. Sebaiknya, lakukanlah konsultasi dengan dokter jika memang mengalami obesitas dan ingin melakukan diet penurunan berat badan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI