Hits Health: Hoaks Isu Delmicron, Penyebab Ketidakseimbangan Hormon

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 27 Desember 2021 | 09:00 WIB
Hits Health: Hoaks Isu Delmicron, Penyebab Ketidakseimbangan Hormon
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru sebulan lalu Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan kemunculan varian baru virus corona Covid-19 di Afrika Selatan yang kemudian diberi nama Omicron. Varian tersebut kini telah menyebar ke puluhan negara dan menyebabkan lonjakan infeksi virus corona. Namun, beberapa hari lalu, pemberitaan juga ramai dengan kemunculan varian delmicron yang disebut sebagai varian baru campuran antara varian Delta dari India dengan varian Omicron. Benarkah?

Selain organ, tubuh kita juga diatur oleh hormon. Hormon merupakan bahan kimia yang diproduksi oleh kelenjar dalam sistem endokrin dan berjalan melalui aliran darah ke jaringan serta organ sebagai 'pengirim pesan'. Ketidakseimbangan hormon terjadi ketika kadar hormon terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam aliran darah. Karena peran pentingnya, kondisi ini dapat menyebabkan efek samping di seluruh tubuh. Apa saja penyebab ketidakseimbangan hormon ini?

1. Isu Kawin Silang Delta dengan Omicron Jadi Delmicron Disangkal Epidemiolog: Hoaks!

Ilustrasi virus corona. [Antara]
Ilustrasi virus corona. [Antara]

Baru sebulan lalu Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan kemunculan varian baru virus corona Covid-19 di Afrika Selatan yang kemudian diberi nama Omicron. Varian tersebut kini telah menyebar ke puluhan negara dan menyebabkan lonjakan infeksi virus corona.

Baca Juga: Isu Kawin Silang Delta dengan Omicron Jadi Delmicron Disangkal Epidemiolog: Hoaks!

Sejak beberapa hari lalu, pemberitaan juga ramai dengan kemunculan 'Delmicron' yang disebut sebagai varian baru campuran antara varian Delta dari India dengan varian Omicron.

Baca selengkapnya

2. Memahami Penyebab Ketidakseimbangan Hormon yang Dapat Memengaruhi Kesehatan Tubuh

Ilustrasi gangguan hormon. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi gangguan hormon. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Selain organ, tubuh kita juga diatur oleh hormon. Hormon merupakan bahan kimia yang diproduksi oleh kelenjar dalam sistem endokrin dan berjalan melalui aliran darah ke jaringan serta organ sebagai 'pengirim pesan'.

Ketidakseimbangan hormon terjadi ketika kadar hormon terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam aliran darah. Karena peran pentingnya, kondisi ini dapat menyebabkan efek samping di seluruh tubuh.

Baca Juga: Apa Itu Delmicron: Gejala, Tingkat Penularan, Perbedaan dengan Omicron, Faktanya

Baca selengkapnya

3. Ilmuwan Menemukan Bagian Tubuh Lain di Daerah Rahang, Ternyata Punya Tugas Penting!

Ilustrasi rahang. (Shutterstock)
Ilustrasi rahang. (Shutterstock)

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bagian tubuh yang belum pernah dijelaskan sebelumnya, yakni lapisan otot yang lokasinya sangat dalam di masseter, kumpulan otot utama yang menggerakkan rahang bawah.

Menurut laporan Live Science, buku teks anatomi modern menggambarkan otot masseter memiliki dua lapisan, satu dalam dan satu dangkal.

Baca selengkapnya

4. Waspadai Serangan Jantung Senyap, Gejalanya Sangat Ringan dan Sulit Dikenali

Ilustrasi Serangan Jantung. (Pexels/Freestockorg)
Ilustrasi Serangan Jantung. (Pexels/Freestockorg)

Banyak yang sering menyebut gejala serangan jantung adalah nyeri dada, sesak napas, dan sensasi sesuatu yang berat di dada. Padahal, tandanya tidak selalu begitu. Serangan jantung senyap atau silent myocardial infarction (SMI), bersifat 'diam' karena gejalanya sangat ringan sehingga orang-orang sering tidak menyadarinya.

Gara-gara hal tersebut, serangan jantung senyap bisa sama berbahayanya dengan serangan jantung umum.

Baca selengkapnya

5. Hal yang Harus Diperhatikan Sekolah Saat Menggelar Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun

Ilustrasi: Vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Ilustrasi: Vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Dalam melakukan program vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun, penyelenggara diharapkan memerhatikan beberapa hal berikut. Terutama dalam penerapan protokol kesehatan selama program vaksinasi berlangsung.

Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengingatkan, para petugas vaksin juga sebaiknya memastikan orang dewasa yang mendampingi anak harus sudah divaksinasi dua dosis.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI