Suara.com - Serat menawarkan banyak manfaat kesehatan. Manfaat sehat misalnya meredakan sembelit, menurunkan kadar gula darah, hingga menurunkan risiko penyakit jantung.
Selain memiliki manfaat tersebut, ternyata serat dapat memengaruhi kadar reproduksi wanita. Sebuah penelitian yang terbit dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa serat dapat menurunkan kadar estrogen berlebih.
Menurut laman Sfgate, kelebihan kadar estrogen dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu pada wanita, salah satunya fibroid, atau tumor jinak di dalam rahim.
Penulis sekaligus dokter Christiane Northrup mengatakan tingkat estrogen berfluktuasi secara alami dan dipengaruhi oleh pola makan. Tanaman dan senyawa kimia di lingkungan juga dapat meningkatkan kadar estrogen.
Baca Juga: Riset Virus Corona Covid-19: Ternyata Hormon Estrogen Wanita Tingkatkan Kekebalan
Sebuah studi pada 2007 yang terbit dalam International Journal of Cancer menunjukkab bahwa peningkatan serat makanan dari buah dan sereal berperan dalam menurunkan kadar estrogen dan mengurangi risiko penyakit terkait hormon.
Namun, mengonsumsi serat juga tidak boleh berlebihan. Studi pada 2009 yang dilaporkan di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa kandungan serat berlebih dapat mengganggu ovulasi.
Sebab, serat menurunkan enzim usus tertentu yang dapat menyebabkan lebih sedikit reabsorpsi estrogen di usus besar. Studi ini menemukan wanita dengan kadar serat tertinggi memiliki kadar estrogen yang rendah saat menstruasi.
Walau demikian, ilmuwan mengaku perlu penelitian lebih lanjut sebelum membuat rekomendasi bagi pasien.
Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 14 gram serat untuk setiap 1.000 kalori yang dikonsumsi setiap hari. Ini berarti sekitar 24 gram serat untuk wanita dan 38 gram untuk pria.
Baca Juga: Jaga Gairah, Ini 5 Jenis Makanan Tingkatkan Hormon Estrogen