Suara.com - Banyak orangtua yang khawatir melakukan vaksinasi Covid-19 pada anak mereka yang baru saja mengalami kejang, termasuk jika anak sempat dirawat di rumah sakit.
Lantas, yang jadi pertanyaan bolehkah anak usia 6 hingga 11 tahun yang punya riwayat kejang divaksinasi Covid-19?
Menanggapi ini Dokter Spesialis Anak, dr. Arnold Soetarso, SpA mengatakan sebelum memvaksinasi anak, orangtua perlu tahu penyebab kejang pada anaknya.
"Jadi kejang yang dialami harus tahu dulu, kejang demam atau ada penyakit. Jika bukan kontraindikasi, maka anak tetap boleh divaksin selama kondisinya stabil " ujar dr. Arnold dalam acara diskusi Klinik SehatQ beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Dosis Pertama di Sumsel Sudah Capai Target
Namun dr. Arnold mengingatkan apabila kejang yang dialami disebabkan karena epilepsi maupun meningitis, maka orangtua harus pastikan kondisi demam anak terkontrol oleh dokter yang merawat yang anak.
"Jangan belum terkontrol, udah langsung vaksin, kalau belum terkontrol harus pergi ke dokter yang merawatnya dulu. Habis terkontrol boleh divaksinasi," tuturnya.
Ia melanjutkan, terkecuali demam tinggi maupun kejang yang dialami anak sudah berlangsung lebih dari setahun. Maka, diperbolehkan melakukan vaksinasi Covid-19.
"Tapi kalau kejang demam, sudah setahun lalu, lalu sudah satu tahun tidak ada kejang lagi, boleh silahkan asal kondisinya fit," tutupnya.
Sementara itu, mengutip Hello Sehat, meningitis adalah infeksi yang menyebabkan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges) mengalami peradangan.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Ajak Masyarakat Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19
Meningitis disebut juga dengan radang selaput otak. Beberapa gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala, demam, dan leher kaku (kaku kuduk).
Tidak hanya meningitis, 2 kondisi berikut juga bisa menyebabkan anak alami kejang:
1. Demam Tinggi
Kejang febrile, atau dikenal juga dengan istilah kejang demam atau step, adalah kejang yang dipicu oleh demam diatas 38.3 derajat celcius.
Kejang febrile paling sering dialami oleh anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Demam tinggi sendiri biasanya dipicu oleh infeksi atau penyakit lain.
2. Kadar Gula Darah Rendah
Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah parah juga bisa jadi penyebab kejang pada anak.
Saat kadar gula darah anak anjlok ke level berbahaya dan tidak segera ditangani, otak jadi kekurangan glukosa sehingga kesulitan menjalankan fungsinya secara normal.