Pertama Kalinya, Israel akan Berikan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Jum'at, 24 Desember 2021 | 18:48 WIB
Pertama Kalinya, Israel akan Berikan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Israel telah menjadi negara pertama yang mengumumkan akan memberikan vaksin Covid-19 dosis keempat untuk orang usia 60 tahun ke atas, di tengah kekhawatiran penyebaran varian Omicron.

Ahli dari Kementerian Kesehatan Israel mengatakan rekomendasinya memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 ini disambut baik oleh Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett.

"Dosis keempat vaksin Covid-19 ini adalah kabar baik yang akan membantu kita melawan penyebaran varian Omicron di seluruh dunia," kata Naftali dikutip dari India Today.

Meskipun keputusan tersebut menunggu persetujuan resmi oleh pejabat kesehatan senior, Naftali mendesak warga Israel untuk mendapatkan dosis keempat vaksin Covid-19 sesegera mungkin.

Baca Juga: Seberapa Mematikan Virus Corona Varian Omicron? Begini Kata Peneliti

"Pesan saya, jangan buang waktu untuk memvaksinasi semua orang," katanya.

ilustrasi vaksin Covid-19. [Envato]
ilustrasi vaksin Covid-19. [Envato]

Keputusan itu menyusul kematian pertama akibat varian Omicron di Israel. Sebuah rumah sakit di Israel mengkonfirmasi kematian itu, tetapi pasien juga menderita sejumlah masalah kesehatan serius.

Pusat Medis Soroka di Beersheba mengatakan pria itu berusia 60 tahun, yang meninggal dunia dua minggu setelah dirawat di bangsal virus corona Covid-19.

Pihak rumah sakit pun menyatakan bahwa pasien menderita sejumlah penyakit serius. Jadi, komorbiditasnya bukan dari infeksi pernapasan yang timbul dari virus corona Covid-19.

Kementerian Kesehatan mengatakan setidaknya ada 340 kasus varian Omicron yang terdeteksi di Israel. Karena itu, Israel telah memperluas larangan bepergian ke negara-negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Italia, Turki, dan Kanada untuk mencoba mencegah penyebaran virus.

Baca Juga: Peneliti: Gejala Infeksi Virus Corona Omicron Tumpang Tindih dengan Sakit Pilek

Naftali juga mengatakn pihaknya menyetujui aturan kerja dari rumah atau pengurangan karyawan yang datang ke kantor hingga 50 persen untuk mencegah penyebaran varian Omicron.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI