Fakta tentang Alpukat, Benarkah Tidak Baik Untuk Orang dengan Kolesterol Tinggi?

Jum'at, 24 Desember 2021 | 10:06 WIB
Fakta tentang Alpukat, Benarkah Tidak Baik Untuk Orang dengan Kolesterol Tinggi?
Ilustrasi Alpukat. (pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alpukat termasuk buah yang digemari banyak orang dan sering dijadikan minuman jus. Tetapi, lantaran dikenal mengandung kadar lemak yang tinggi, alpukat juga kerap dihindari oleh orang yang sedang diet atau memiliki kadar kolesterol yang tinggi.

Dokter spesialis penyakit dalam prof. dr. Zubairi Djurban membenarkan bahwa alpukat mengandung tinggi lemak. Namun benarkah kandungan lemak tersebut berbahaya bagi tubuh?

Agar tidak salah kaprah, berikut sejumlah fakta tentang alpukat yang dikutip dari tulisan dokter Zubairi di akun Twitter pribadinya.

1. Kandungan Lemak Sehat

Baca Juga: Selalu Ingin Mengunyah Makanan Manis? Konsumsi Ini untuk Mengakalinya

Dokter Zubairi menjelaskan bahwa kandungan lemak pada alpukat dalam bentuk lemak tidak jenuh tunggal, yang disebut juga dengan MUFA (monounsaturated fat acids). Sementara asam lemak yang termasuk jenis ini adalah asam vaksenik, palmitoleat, dan asam oleat.

Dokter Zubairi menkankan bahwa mengonsumsi ketiga asam lemak itu justru dapat memperbaiki kadar kolesterol dan memproteksi kerusakan arteri.

2. Cara Alpukat Memperbaiki Kadar Kolesterol

Asam lemak yang banyak terkandung dalam alpukat ialah asam oleat. Asam lemak itu bekerja sebagai antioksidan sehingga dapat melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat kolesterol jahat.

Selain itu juga dapat bantu melawan radikal bebas dalam tubuh, kata dokter Zubairi.

Baca Juga: 5 Makanan Pantangan Kolesterol, Simak di Sini!

3. Bisa Menurunkan Kolesterol

Alpukat mengandung kolesterol yang memperbaiki lemak dalam konsentrasi tinggi, sama seperti almon dan minyak zaitun.

"Sebuah penelitian melaporkan pria yang 3 bulan makan alpukat, kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein)-nya turun sampai 12 persen," kata dokter Zubairi.

Penelitian yang dilakukan para kardiolog di Queensland, Australia, itu juga menemukan bahwa makan alpukat sebanyak setengah sampai satu setengah buah per hari dapat menggantikan diet rendah lemak untuk menurunkan kolesterol.

Penelitian tersebut dilakukan dengan membandingkan perempuan yang diberi diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak dengan perempuan lain yang diberi diet tinggi alpukat selama 3 minggu.

4. Sumber Antioksidan Kuat

Alpukat juga banyak mengandung glutation yang merupakan antioksidan kuat. Antioksidan berperan mencegah kerusakan pembuluh darah yang bisa berakibat jadi penyakit jantung dan stroke, serta terjadinya kanker.

5. Belum Tentu Membuat Berat Badan Naik

Menurut dokter Zubairi, konsumsi alpukat 200 gram per hari terbukti tidak meningkatkan berat badan. Makan alpukat justru dapat menurunkan kolesterol.

6. Campuran Makanan Lain

Masih dalam penelitian yang sama, juga ditunjukkan bahwa alpukat yang dimakan atau dioleskan pada roti maupun biskuit, hasilnya masih menurunkan kolesterol rata-rata 4,9 persen pada kelompok diet tinggi karbohidrat dan 8,2 persen pada kelompok diet tinggi lemak.

"Jadi, anggapan alpukat harus dihindari bagi orang yang kolesterolnya tinggi atau gemuk tidaklah benar. Yang harus diperhatikan adalah cara penyajiannya. Misalnya, hindari penambahan susu kental manis berlebihan jika Anda minum jus alpukat. Paham ya," pungkas dokter Zubairi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI