Suara.com - Riset dan penelitian merupakan elemen penting dalam ilmu kedokteran. Tanpa adanya riset dan penelitian, terobosan baru untuk mengobati penyakit di masyarakat tidak akan ditemukan.
Itulah alasannya mengapa Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Daeng M Faqih, SH, MH mendorong para dokter di Indonesia agar memiliki budaya dan semangat melakukan riset.
Dorongan ini salah satunya diwujudkan melalui gelaran Anugerah Karya Cipta Dokter Indonesia (AKCDI) bekerja sama dengan Kalbe Farma yang tahun ini memasuki penyelenggaran ketiga.
"Ke depan, dengan budaya riset yang baik dan pemerintah juga mendorong budaya riset di tanah air ini kita akan bisa mendorong inovasi dan kemandirian di bidang pelayanan kesehatan dan industri pendukung pelayanan kesehatan," ujar dia dalam konferensi pers Anugerah Karya Cipta Dokter Indonesia 2021 yang digelar daring.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Sedang Tinggi, Dokter Sebut Waktu yang Tepat untuk Setop Gorengan
Daeng berpendapat, kemauan atau budaya untuk riset cukup lemah di Indonesia. Jumlah jurnal-jurnal hasil riset, menurut dia, lebih kecil dibandingkan negara-negara lain.
Lebih lanjut, berkaca dari pandemi yang sudah terjadi hampir dua tahun terakhir, Indonesia bahkan belum mandiri dalam hal penatalaksanaan kesehatan dan menunggu arahan dari negara-negara lain.
"Misalnya penatalaksanaan, pasti kita menunggu arahan dari mana-mana yang dipraktikkan beberapa negara, baru kita mengikuti termasuk barang-barang-barang atau alat kesehatan yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan. Dengan terobosan riset ke depan, inovasi dan kemandirian harapannya bisa didorong," tutur dia.
Oleh karena itu, melalui pemberian penghargaan pada para periset dalam hal ini dokter diharapkan setidaknya memberikan semangat pada mereka yang aktif dan melakukan riset.
Lebih lanjut, apabila semangat dan budaya dokter Indonesia untuk melakukan riset terbentuk maka yang bisa diharapkan kemudian yakni kebijakan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan berbasis riset sehingga terukur.
Baca Juga: Solusi Pengobatan Tradisional Turun Berok Ala Dokter Zaidul Akbar
"(Kami) ingin mendorong semangat dan budaya dokter Indonesia untuk melakukan riset, sehingga begitu dorongan ini bagus, budaya dan semangat terbentuk, kita berharap tumbuh kembangnya kemandirian di Indonesia," kata dia.