Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta orangtua mengkomunikasikan dengan baik ajakan untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Salah satunya adalah dengan tidak menakuti anak menggunakan kata 'suntik'. Apa alasannya?
Kepala Divisi Pengawasan Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan kata suntik dihindari karena bisa membuat anak trauma..
Seringkali anak mengalami trauma mendengar kata suntik. Hal ini terjadi karena kebiasaan orang dewasa menakutinya dengan kata 'suntik'.
"Misalnya saja, nanti mama bawa suntik ke dokter lo, kalau tidak mau makan. Awas kalau nakal disuntik lo. Dan masih banyak lagi atas nama suntik, menakuti anak agar melakukan sesuatu yang diinginkan," kata Jasra, mengutip ANTARA.
Baca Juga: Penumpang Bandara Kualanamu Belum Divaksin Dosis Lengkap Dilarang Terbang
Menurut dia, kata-kata tersebut sangat membekas untuk anak sehingga ketika masuk waktu imunisasi, vaksin atau disuntik anak anak diserang ketakutan berlebih.
Bagi orang tua yang pernah menakuti anak dengan kata suntik, kata dia, hendaknya meminta maaf pada anak dan sampaikan bahwa suntik adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan.
"Katakan ke mereka (anak-anak) dengan disuntik anak-anak terhindar dari kondisi kesehatan yang sangat buruk sampai mereka dewasa nanti," ujarnya.
Jasra menuturkan sebelum vaksinasi, anak anak agar dipastikan mendapat asupan makanan yang tidak memicu reaksi pencernaan seperti kepedasan, sakit perut.
Anak-anak juga agar jangan melakukan aktivitas yang terlalu banyak menguras energi sehingga memicu suhu badan naik atau kelelahan.
Baca Juga: Aturan Perjalanan Gunakan Bus Diperketat selama Nataru
Para orang tua juga sebaiknya mendengarkan pendapat anak tentang suntik.
"Bila anak melakukan hal yang menunjukkan sikap tidak mau divaksin, jangan pernah dimarahi karena akan semakin membenarkan sikapnya tersebut. Lebih baik dengarkan apa yang anak rasakan, katakan bahwa itu juga yang mama papa rasakan sebelum vaksin. Namun ternyata tidak benar seperti itu," pesannya.