Suara.com - Hampir dua tahun sudah Indonesia dan juga dunia dilanda oleh pandemi Covid-19. Meski demikian, dalam beberapa waktu belakangan Indonesia berhasil menekan laju penularan Covid-19.
Tapi, masyarakat sebaiknya harus tetap waspada. Karena Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan ada potensi ancaman lonjakan penyakit menular. Salah satunya seperti tuberkulosis (TB).
Hal ini terlihat dari layanan kesehatan penyakit lain, hingga kegiatan imunisasi yang sempat menurun drastis.
"Jadi memang beberapa sektor kesehatan mengalami penurunan. Sektor kesehatan angka imunisasi beberapa waktu lalu saat pandemi besar mengalami penurunan," ujar Wamenkes Dante dalam acara temu media beberapa waktu lalu di Boyolali, Jawa Tengah.
Baca Juga: Penelitian di Afrika Selatan: Pasien Varian Omicron Jarang Perlu Dirawat Inap
Bahkan menurut Wamenkes Dante, angka kunjungan posyandu untuk pengukuran tinggi-berat badan anak dan kegiatan imunisasi anak menurun dratis, yakni mencapai 42 persen dari jalur yang seharusnya
Hal ini disebabkan beberapa hal, posyandu yang tidak dibuka hingga orangtua khawatir membawa anaknya keluar rumah.
"Jadi punya potensi masalah kesehatan di beberapa waktu lalu yang akan datang," ungkap Wamenkes Dante mengakui.
Lelaki yang juga dokter spesialis penyakit dalam itu menemukan, kasus TB secara acak saat mengunjungi di RSUD Padan Arang.
Hal ini menunjukan kasus TB masih sangat dekat, dan mudah ditemui di masyarakat. Apalagi data menunjukan Indonesia masih berada di urutan ketiga dunia, negara dengan kasus TB terbanyak.
Baca Juga: Balikpapan Makin Gencar Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun: Mencegah
"Jadi saya saat berkunjung ke RSUD Pandan Arang, menemukan secara langsung 2 kasus TBC tadi. Jadi bukan data yang tidak evidence base, tadi di rumah sakit kita buktikan sendiri, menemukan kasus TBC secara langsung," cerita dia.
Hasilnya, Wamenkes Dante meminta petugas dan dinas kesehatan daerah untuk aktif melakukan case finding, yaitu menemukan orang yang melakukan kontak erat pada kasus TBC.
"Dan ini bisa dilakukan secara aktif oleh instansi dan dinas kesehatan, Puskesmas dan beberapa penanggung jawab di wilayah setempat," tutup Wamenkes Dante.