Suara.com - Jumlah pengidap diabetes di Indonesia tahun ini mencapai 19.47 juta orang, menurut International Diabetes Federation (IDF).
Banyaknya kasus tersebut menempatkan Indonesia di posisi kelima sebagai negara dengan jumlah pengidap diabetes terbanyak.
Gejala dari diabetes termasuk rasa haus yang intens, sering buang air kecil, kelelahan, mati rasa atau sering kesemutan di tangan atau kaki.
Itu belum semua. Laman Diatribe menjelaskan bahwa gejala lainnya dan bisa muncul di malam hari adalah sakit kepala, mulut kering, dan mual. Kondisi ini terjadi karena kadar gula yang tetap tinggi di malam hari.
Baca Juga: Kenali Gejala Perilaku Antisosial pada Anak, Salah Satunya Tidak Mau Bergaul
"Sementara banyak pengidap diabetes berusaha menjaga kadar gula darah di bawah 180mg/dl di siang hari, beberapa pengidap berusaha menjaga kisaran yang lebih rendah dari 120 mg/dl di malam hari, ketika mereka tidak makan," tulis Diatribe, dilansir Express UK.
Kadar gula, atau glukosa, yang tetap tinggi di malam hari ini juga dapat menyebabkan gangguan tidur, karena pengidap kemungkinan ingin buang air kecil atau minum akibat dehidrasi.
Namun, sakit kepala merupakan gejala yang lebih sering terjadi.
Beberapa badan kesehatan mengklaim sakit kepala yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi umumnya membutuhkan waktu beberapa hari untuk berkembang, dan merupakan salah satu tanda awal tingginya kadar gula darah.
Kadar glukosa lebih memengaruhi otak daripada organ lain di dalam tubuh. Ketika kadar glukosa berubah dan mengaktifkan hormon tertentu, maka sakit kepala akan terjadi, lapor Healthline.
Baca Juga: 5 Gejala Ringan virus COVID-19 Omicron Menurut Ahli
Kondisinya akan menjadi berbahaya ketika kadar glukosa tetap tinggi dalam jangka panjang, sebab dapat mengancam kesehatan jantung, mata, ginjal, serta organ lainnya.