Suara.com - Banyak orang menjadi mulas ketika sedang gugup atau cemas. Misalnya, saat akan wawancara pekerjaan atau tampil di depan banyak orang.
Mengapa kecemasan semacam itu dapat membuat kita mulas?
Berdasarkan laman Prevention, stres, perasaan cemas, bahkan gangguan kecemasan, dapat memengaruhi kesehatan fisik.
Ahli gizi Nicole Lindel mengatakan bahwa memang ada korelasi antara usus dengan otak, atau pikiran. Terlebih usus menghasilkan 90% neurotransmitter yang mengatur suasana hati, disebut serotonin, yang secara langsung memengaruhi kondisi mental.
Baca Juga: Kanker Perut Berisiko bagi Pria, Waspadai Gejala Ini setelah Makan!
"Kecemasan dapat menyebabkan sakit perut dan masalah dengan usus, yang juga dapat memengaruhi nafsu makan serta tingkat energi," jelas kepala psikolog di A Mission For Michael, California, Meghan Marcum.
Hal ini terjadi karena mikrobioma di usus dapat terpengaruh selama masa stres, dan menyebabkan beberapa kondisi.
Misalnya, perubahan sensitivitas perut dapat menyebabkan masalah perut, peningkatan asam lambung menyebabkan refluks asam atau mual, dan perubahan mikrobioma dapat menyebabkan sembelit.
"Ini juga bekerja dua arah. Jadi, perubahan mikrobioma dapat membuat seseorang lebih cemas, stres, dan depresi," ujar ahli gastroenterologi di Memorial Care Orange Coast Medical Center, Fountain Valley, Ashkan Farhadi.
Gangguan perut selama masa stres juga dapat dipicu oleh peningkatan hormon stres kortisol, yang bisa menyebabkan sembelit, diare, atau keduanya.
Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah, Apa Sebabnya?
"Stres dapat mendatangkan malapetaka dalam segala hal, dan gejala paling umum saat stres disebut sindrom iritasi usus besar. Gangguan ini merupakan spektrum, sehingga setiap orang mengalaminya secara berbeda," tandas profesor kedokteran klinis di Touro College of Osteopathic Medicine., Niket Sonpal.