Suara.com - Infeksi varian Omicron yang melanda negara-negara Eropa turut menghantam Spanyol. Meski begitu, pemerintah setempat optimis keadaan masih terkendali.
Mengutip ANTARA, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan kanikan kasus COVID-19 yang terjadi tidak akan menghalangi keluarga-keluarga di Spanyol untuk merayakan natal bersama.
"Jangan khawatir, keluarga akan bisa merayakan Natal," kata Perdana Menteri Pedro Sanchez kepada parlemen.
"Spanyol telah melawan, tidak menyerah dan bergerak maju," tambahnya lagi.
Baca Juga: Penelitian di Afrika Selatan: Pasien Varian Omicron Jarang Perlu Dirawat Inap
Dengan hampir 80 persen populasinya sudah divaksin dan program booster semakin cepat, Spanyol sebagian besar terhindar dari gelombang infeksi yang merajalela hingga menyebabkan beberapa negara Eropa utara memperketat pembatasan di musim gugur.
Tapi kedatangan Omicron telah membuat angka infeksi meroket, dengan rekor hampir 50.000 infeksi baru tercatat pada Selasa (21/12), meskipun jumlah pasien di rumah sakit dan kasus perawatan intensif tetap cukup rendah dibandingkan dengan gelombang COVID-19 sebelumnya.
Omicron menyumbang sekitar 47 persen dari total infeksi Spanyol, menurut data yang dirilis pada Selasa, melonjak dari hanya tiga persen minggu sebelumnya.
Sanchez mengadakan pertemuan dengan para pemimpin regional, yang bertanggung jawab atas kebijakan kesehatan mereka sendiri di bawah sistem administrasi Spanyol yang sangat terdesentralisasi, dalam upaya menetapkan pendekatan terkoordinasi untuk mengatasi lonjakan tersebut.
Namun, perbedaan politik yang mencolok di antara mereka membuat kesepakatan pada tingkat nasional sulit dicapai, kecuali bahwa sebagian besar pembatasan paling mendasar kemungkinan tidak akan diberlakukan.
Baca Juga: Bill Gates Tunda Liburan Imbas Varian Omicron Covid-19
Di Catalunya, wilayah tempat jumlah pasien yang mengalami perawatan intensif tercatat dua kali lipat dari rata-rata nasional yang sebesar 30 persen, pemerintahan sayap kiri memerintahkan penutupan kelab malam dan menetapkan batasan kelompok.
Pemerintah Catalunya juga meminta persetujuan pengadilan untuk dapat menerapkan jam malam --langkah paling ketat yang bisa dilakukan tanpa ada pemberlakuan keadaan darurat nasional.
Sebaliknya, pemimpin Madrid, Isabel Diaz Ayuso, yang menang telak dalam pemilihan umum musim semi setelah menjanjikan pembatasan-pembatasan ringan, telah berjanji untuk tetap membuka sektor perhotelan apa pun yang terjadi.