Dokter Jiwa Sebut Kebahagiaan Ibu Adalah Investasi Keluarga, Apa Maksudnya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 23 Desember 2021 | 11:42 WIB
Dokter Jiwa Sebut Kebahagiaan Ibu Adalah Investasi Keluarga, Apa Maksudnya?
Ilustrasi ibu dan keluarga. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membuat ibu bahagia dikatakan dokter jiwa merupakan salah satu investasi keluarga yang perlu diperhatikan.

Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Prima Kusumastuti, Sp.KJ mengingatkan bahwa ibu yang bahagia bisa membuat kondisi kesejahteraan mental keluarga meningkat.

"Salah satu kunci penting dari keberhasilan membina keluarga adalah ibu yang bahagia," katanya dikutip dari ANTARA.

Psikiater yang praktik di RSUD Blora, Jawa Tengah ini, menjelaskan bahwa yang bahagia akan menghasilkan pola asuh yang baik bagi anak, sehingga menciptakan keturunan yang memiliki karakter kuat dan mampu bersaing.

Baca Juga: Peringati Hari Ibu, Astra Motor Gelar Safety Riding untuk Anggota PKK Kota Jogja

Ilustrasi ibu dan anak-anak. (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi ibu dan anak-anak. (pexels.com/Ketut Subiyanto)

"Karena itu, ibu yang bahagia sangatlah penting dalam mendukung pola pengasuhan anak. Sementara itu, kebahagiaan seorang ibu bergantung dari pemenuhan kebutuhan biologis dan psikologis," katanya.

Dia menambahkan saat ini hal yang kurang menjadi perhatian adalah kebutuhan psikologis ibu, terutama kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri.

"Ibu butuh diapresiasi dan diberi ruang untuk berkembang sesuai kemampuannya. Itulah mengapa seringkali ibu yang berhenti berkarier dan memilih menjadi ibu rumah tangga justru rentan terjadi gangguan psikologis," katanya.

Hal tersebut, kata dia, dikarenakan seorang ibu kesulitan untuk mendapatkan apresiasi dan kesempatan aktualisasi diri setelah menjadi ibu yang tidak bekerja secara formal.

"Apapun pilihan hidup dan pekerjaannya, seorang ibu butuh dihargai dan diberi ruang untuk bertumbuh. Ibu yang bebas bertumbuh dan berkembang akan memberi suasana yang positif bagi keluarga sehingga tercipta keharmonisan bagi lingkungannya," katanya.

Baca Juga: Lesti Kejora ke Ibunya: Mah Teteh Belum Bisa Jadi Anak yang Baik

Dia mengatakan peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan sosialisasi dan kampanye terkait dengan pentingnya kesehatan mental seorang ibu.

"Ini momentum yang tepat juga untuk memastikan ibu merasa bahagia dan bisa menularkan kebahagiaannya kepada keluarga khususnya anak-anaknya," katanya.

Dengan demikian, kata dia, kondisi psikologis dan fisik ibu akan makin mendukung pola asuh yang optimal demi tumbuh kembang anak-anaknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI