Antioksidan Memang Penting untuk Kesehatan, tapi Bukan Berarti Risiko Penyakit Berkurang

Kamis, 23 Desember 2021 | 06:20 WIB
Antioksidan Memang Penting untuk Kesehatan, tapi Bukan Berarti Risiko Penyakit Berkurang
Antioksidan [Health Indian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antiioksidan merupakan zat yang mudah ditemukan dalam makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kopi, dan teh. Bahkan, suplemen juga banyak yang mengandung zat ini.

Fungsi dari antioksidan adalah untuk mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas, lapor Insider.

Sementara itu, radikal bebas adalah produk sampingan yang berbahaya bagi kesehatan dan diproduksi dalam keseharian kita. Misalnya polusi udara, obat-obatan tertentu, hingga sinar matahari.

Ketika tubuh memiliki terlalu banyak radikal bebas, itu dapat menyebabkan kerusakan sel, terutama pada membran sel, jaringan lemak, DNA dan protein. Bentuknya dalam stres oksidatif.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Makanan Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas, Wajib Dicoba!

Ilustrasi aneka buah dan sayur yang mengandung antioksidan (pixabay.com)
Ilustrasi aneka buah dan sayur yang mengandung antioksidan (pixabay.com)

Stres oksidatif ini berhubungan dengan sejumlah penyakit, seperti:

  • Penyakit kardiovaskular
  • Kanker
  • Radang sendi
  • Kondisi neurodegeneratif seperti Alzheimer

Namun, hanya karena antioksidan dalam tubuh dapat mencegah stres oksidatif tidak berarti dapat mengurangi risiko penyakit.

"Tidak ada jawaban pasti apakah mengonsumsi antioksidan, baik melalui makanan atau suplemen, mengurangi risiko kanker atau meningkatkan kesehatan jantung," kata profesor epidemiologi genetik di King's College London, Tim Spector.

Jadi, pada akhirnya manfaat kesehatan terkait antioksidan kemungkinan berjalan seiring dengan manfaat makanan sehat yang dikonsumsi dan gaya hidup sehat yang dijalankan.

Meski begitu, ilmuwan yakin bahwa antioksidan dapat membantu mengurangi peradangan, yang mana mudah terjadi ketika sel-sel rusak dan diserang oleh patogen.

Baca Juga: Ramuan Antioksidan dan Penambah Imun Mahasiswa Unhas Juara 1, Dapat Rp 50 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI