Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun, Ini yang Perlu Orangtua Persiapkan dan Ketahui

Rabu, 22 Desember 2021 | 16:45 WIB
Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun, Ini yang Perlu Orangtua Persiapkan dan Ketahui
Seorang anak megikuti vaksinasi dengan sasaran anak usia 6-11 tahun di Kota CImahi, Selasa (21/12/2021). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun tetap dipandang perlu, meski mereka yang terpapar virus biasanya hanya bergejala ringan. Hal ini karena gejala bisa saja memberat dan berdampak serius.

Terlebih, kata Anggota Satgas Imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Indonesia), Cissy RS Prawira Kartasasmita, angka kasus Covid-19 pada anak meningkat pada tahun kedua. Apalagi dengan adanya varian baru Delta dan Omicron sehingga anak perlu mendapatkan perlindungan, salah satunya dengan vaksinasi.

"Meski bergejala ringan namun juga bisa menimbulkan komplikasi berat yang bisa meninggalkan bekas pada anak, terutama bila terjadi gangguan organ,” tegas Cissy dalam keterangan pers dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Selasa (21/12/2021).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Pokja Imunisasi PERALMUNI. Di mana, anak perlu divaksinasi meskipun bila terkena Covid-19 umumnya bergejala ringan. 

Baca Juga: TNI di Polewali Mandar Rela Antar Jemput Agar Warga Mau Divaksin Covid-19

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Naruto saat mendampingi anak-anak vaksin. Suara.com/Ari Welianto]
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Naruto saat mendampingi anak-anak vaksin. Suara.com/Ari Welianto]

Ia mengingatkan, anak-anak juga berpotensi menularkan virus corona kepada orang lain di lingkungannya. Misalnya ke anak di bawah 6 tahun yang belum bisa divaksin Covid-19 serta lansia dengan komorbid. 

Karena itu, ia meminta masyarakat menyegerakan vaksinasi anak-anak.
Sejumlah persiapan yang perlu dilakukan untuk vaksinasi anak di antaranya anak harus dalam kondisi sehat. 

Sebelum melakukan vaksinasi kata Cissy, hal yang harus dipersiapkan adalah cukup tidur malam. Selain itu, anak jugaharus diberi tahu akan divaksinasi. Umumnya anak-anak sudah tahu karena biasanya sudah ada 
program imunisasi rutin di sekolah.

"Orang tua kalau perlu membawa catatan imunisasi yang sudah ada supaya bisa ditulis di buku imunisasi apa saja yang sudah diperoleh anak,” pesan Cissy.

Soal efek samping vaksinasi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Cissy menyampaikan umumnya gejalanya ringan saja. 

Baca Juga: Empat Orang di Pinrang Rela Bayar Joki Demi Dapat Sertifikat Vaksin Covid-19

"Ada dua KIPI, yaitu lokal dan umum. Lokal umumnya sakit bengkak di tempat suntikan. Sedangkan umum antara lain rasa lelah, anak kurang aktif, rasa dingin, atau mual. Namun gejala ini bisa muncul bisa tidak,” ujarnya.

Pasca imunisasi anak juga perlu diobservasi. Kalau anak tidur seharian pasca imunisasi itu tidak normal, 
jadi harus segera dilaporkan. Sedangkan untuk demam yang tidak tinggi, tidak usah diberi obat. Sebaliknya berikan obat penurun demam jika demam tinggi. 

"Namun, anak jangan diberikan obat sebelum ada demam atau sebelum suntikan,” urai Cissy seraya menambahkan anak juga dapat diminta menggerakkan area bekas suntikan agar jika timbul bengkak lekas mereda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI