Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) siap mengizinkan penggunaan pil obat Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan Merck & Co. segera setelah minggu ini.
Pengumuman ini dibocorkan oleh tiga sumber yang tidak mau disebutkan namanya sebelum pemerintah setempat. Tetapi ketiga sumber ini juga menekankan bahwa rencana dapat berubah.
Bloomberg mengatakan dua obat Covid-19, yakni Paxlovid dan molnupiravir, ditujukan bagi pasien Covid-19 yang berisiko tinggi mengalami penyakit parah.
Menurut Bloomberg, obat ini dapat dikonsumsi di rumah ketika orang-orang sudah terbukti terinfeksi virus corona dan mengembangkan gejala.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, KDRT di Soloraya Meningkat 35 Persen
Dalam uji klinis, Paxlovid menunjukkan pengurangan risiko rawat inap hingga 89% bagi pasien Covid-19 yang mengonsumsi obat dalam waktu tiga hari setelah gejala berkembang.
Dengan adanya obat ini, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tidak lagi membludak.
Namun, kemungkinan FDA akan memberi aturan siapa saja yang dapat mengonsumsi obat dan akan mendapatkan obat yang mana.
"Ini adalah hal terbesar yang terjadi selama pandemi setelah vaksin," ujar direktur Scripps Research Translational Institute, Eric Topol.
Pemerintah Amerika Serikat telah memesan 10 juta pil Paxlovid dari Pfizer dan sekitar juta obat molnupiravir dari Merck. Meski begitu, kemungkinan obat tidak akan langsung tersedia secara luas di negara-negara di AS.
Baca Juga: Viral! Joki Vaksin Covid-19 Disuntik 16 Kali, Pakar Ingatkan Ancaman Autoimun