Suara.com - Varian omicron hingga kini telah menyebar ke 100 negara di dunia. Untuk itu Organisasi Kesehatan Dunia meminta masyarakat untuk menunda liburan Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, dokter di Inggris baru-baru ini mengungkap gejala tak biasa yang dialami oleh seorang yang terinfeksi virus corona varian omicron. Gejala itu salah satunya ialah berkeringat. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.
1. Dokter Ungkap Gejala Tak Biasa Varian Omicron yang Muncul Malam Hari
Seorang dokter Inggris terkenal menyoroti beberapa gejala yang membedakan varian Omicron dari flu biasa dan bahkan jenis COVID-19 lainnya. Salah satunya termasuk keringat malam yang basah kuyup.
Baca Juga: Kemenkes Bantah Eks Menkes Siti Fadilah Soal Omicron Didramatisasi
Dr. Amir Khan, seorang dokter di Layanan Kesehatan Nasional Inggris, menggambarkan episode yang membedakan sebagai "keringat malam yang basah kuyup di seorang Anda mungkin harus bangun dan mengganti pakaian. Demikian kata dia seperti dilansir dari NY Post.
2. Varian Omicron, WHO: Lebih Baik Batalkan Liburan Daripada Hidup yang Dibatalkan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak orang untuk membatalkan beberapa rencana liburan mereka untuk melindungi kesehatan masyarakat. Ini karena virus coronavarian Omicron menyebar secara global.
Mereka bahkan memperingatkan memperingatkan bahwa "acara yang dibatalkan lebih baik daripada kehidupan yang dibatalkan".
Baca Juga: Lebih Menular dari Delta, Dekan FKUI Ungkap 4 Langkah Cegah Penularan Varian Omicron
3. Kasus Varian Omicron Terus Bertambah, Pemerintah Wacanakan Karantina 14 Hari
Pemerintah berencana memperpanjang masa karantina karantina bagi pelaku perjalanan internasional yang akan masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam Keterangan Pers Menteri Terkait Evaluasi PPKM pada Senin (20/12).
“Pemerintah mempertimbangkan untuk meningkatkan masa karantina menjadi 14 hari jika penyebaran varian omicron semakin meluas,” kata Menko Luhut seperti dikutip dari keterangannya, Selasa, (21/12/2021).
4. Studi Baru: Efektivitas Vaksin Covid-19 AstraZeneca Disebut Berkurang Dalam Tiga Bulan
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa perlindungan vaksin Covid-19 AstraZeneca menurun setelah tiga bulan menerima dosis kedua.
Temuan yang diambil dari dataset di dua negara menunjukkan bahwa program booster AstraZeneca diperlukan demi membantu menjaga perlidungan dari Covid-19 parah .
5. Update Covid-19 Global: WHO Pastikan Omicron Lebih Cepat Menular Dibanding Delta
Update Covid-19 global hari ini menunjukan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan virus corona varian Omicron menyebar lebih cepat dari varian Delta.
Hal ini selaras dengan data Worldometers, Selasa (21/12/2021) yang menunjukan total infeksi dunia sudah tembus lebih dari 275,7 juta kasus. Dari total kasus itu 5,3 juta orang sudah meninggal dunia.