Suara.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa perlindungan vaksin Covid-19 AstraZeneca menurun setelah tiga bulan menerima dosis kedua.
Temuan yang diambil dari dataset di dua negara menunjukkan bahwa program booster AstraZeneca diperlukan demi membantu menjaga perlidungan dari Covid-19 parah .
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Skotlandia dan Brasil menganalisis data dua juta orang di Skotlandia dan 42 juta orang di Brasil yang telah divaksin AstraZeneca.
Di Skotlandia, ada risiko sekitar lima kali lipat untuk dirawat di rumah sakit atau meninggal akibat Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi ganda dalam lima bulan.
Baca Juga: Info Vaksinasi Surabaya 21 Desember 2021, AstraZeneca Ada Jadwal Suntik Malam!
Para ahli menemukan bahwa penurunan efektivitas terlihat pertama kali di sekitar tiga bulan setelah vaksinasi, membuat masyarakat berisiko dua kali lipat mengalami Covid-19 parah. Risikonya meningkat dalam waktu empat bulan setelah vaksinasi.
Insiden serupa juga ditemukan di Brasil, lapor Medical Xpress.
Peneliti membandingkan kedua negara ini karena Brasil dan Skotlandia memiliki jarak waktu yang sama pada masing-masing dosis vaksin, yakni 12 minggu.
Selain itu, kedua negara juga memiliki kebijakan yang sama dalam siapa yang boleh divaksin lebih dulu, yakni masyarakat yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 parah dan petugas layanan kesehatan.
"Seharusnya pemerintah dapat merancang program booster untuk memastikan perlindungan maksimal tetap terjaga. Jika memenuhi syarat untuk mendapatkan booster dan Anda belum mengambilnya, saya sangat menyarankan Anda untuk segera memesannya," jelas salah satu peneliti sekaligus Direktur Institut Usher Universitas Edinburgh, Aziz Sheikh.
Baca Juga: Indonesia Terima 482 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Dari COVAX Facility