Belajar dari Kondisi Nia Ramadhani, Begini Cara Mendukung Orang yang Sedang Berduka

Selasa, 21 Desember 2021 | 14:29 WIB
Belajar dari Kondisi Nia Ramadhani, Begini Cara Mendukung Orang yang Sedang Berduka
Potret perubahan Nia Ramadhani sejak bulan Maret 2021 [Instagram/ramadhaniabakrie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu lalu Nia Ramadhani akhirnya buka suara mengenai alasannya memakai sabu-sabu. Perilaku itu ternyata berawal dari meninggalnya sang ayah di tahun 2014.

Istri Ardi Bakrie ini mengaku bahwa sebenarnya ia sangat merasa kehilangan. Terlebih ia baru dapat bertemu ayahnya tiga tahun sebelum almarhum meninggal.

Perasaannya semakin memburuk ketika salah seorang teman mengatakan bahwa Nia Ramadhani tidak sepantasnya bersedih, mengingat ia dianggap sudah memiliki segalanya.

"Jawaban yang saya dapat dari teman saya, Nia malu lah untuk sedih karena hidup kamu banyak orang yang pengen. Banyak yang harus disyukuri. Saya terkenal, saya punya suami, punya 3 anak, hidup di keluarga terpandang ga patut sedih," ujar Nia di depan hakim.

Baca Juga: Kerajaan Kutai Kartanega Ing Martadipura Berduka, Ratu Raden Aida Amidjoyo Meninggal Dunia

Ia mengaku lebih terpuruk dan berpikir bahwa menjadi seorang Nia Ramadhani adalah sebuah kutukan.

"Saya ga bisa sedih. Saya harus happy terus. Saya ga boleh kasih lihat bahwa saya benar-benar kehilangan belahan jiwa saya papa saya itu," tambahnya.

Orang yang sedang berduka memang berjuang dengan banyak emosi intens dan menyakitkan, seperti depresi, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan mendalam.

Jadi, memberi dukungan merupakan salah satu hal yang sangat mereka perlukan. Namun, caranya dalam memberi dukungan juga perlu diperhatikan.

Nia Ramadhani jalani sidang kasus narkoba [Suara.com/Evi Ariska]
Nia Ramadhani jalani sidang kasus narkoba [Suara.com/Evi Ariska]

Cara Berbicara dan Mendengarkan Orang yang Sedang Berduka

Baca Juga: Jual 2 Tiket Spiderman di Akun Barkas Alasannya Bikin Nyesek, Warganet Turut Berduka

Menurut laman Help Guide, tidak boleh memaksa orang yang berduka untuk terbuka dengan kita. Sebaliknya, katakan kepada mereka bahwa kita akan mendengarkan kapan saja saat mereka ingin membicarakan rasa kehilangannya.

Selain itu, kita juga bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  • Akui situasinya

Caranya dengan mengatakan sesuatu yang sederhana seperti, "Aku mendengar bahwa ayahmu meninggal." Kata ini dapat menunjukkan bahwa kita terbuka untuk berbiacara tentang perasaan mereka.

  • Ekspresikan kekhawatiran

Misalnya dengan mengucap, "Aku turut berdukacita atas hal yang terjadi pada kamu."

  • Biarkan yang berduka berbicara tentang bagaimana orang yang mereka cintai meninggal

Mereka mungkin perlu menceritakan kisah itu berulang kali, terkadang dengan detail yang sangat kecil. Sabar. Mengulang cerita adalah cara memproses dan menerima kematian.

Ketika menceritakan kembali, rasa sakit berkurang, dan dengan sabar mendengarkan dan penuh kasih, kita membantu kesembuhan mereka.

  • Tanyakan bagaimana perasaan mereka

Emosi kesedihan dapat berubah dengan cepat, jadi jangan berasumsi bahwa kita tahu bagaimana perasaan mereka pada waktu tertentu.

Jika pernah mengalami kehilangan yang sama, bagikan pengalaman sendiri, dan itu bisa membantu. Namun, ingatlah bahwa kesedihan adalah pengalaman yang sangat individual. Tidak ada dua orang yang mengalaminya dengan cara yang persis sama.

  • Bersikap tulus saat berkomunikasi dengan mereka

Jangan mencoba meminimalkan kerugian mereka, memberikan solusi sederhana, atau menawarkan nasihat yang tidak diminta.

Jauh lebih baik untuk hanya mendengarkan atau berkata jujur bahwa kita peduli meski tidak tahu harus berkata apa.

  • Tawarkan bantuan

Tanyakan apa yang dapat dilakukan untuk mereka, misalnya mengerjakan tugas seperti membantu mengatur pemakaman, atau hanya berada di sana untuk hang out atau sebagai sandaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI