Emosi Pengaruhi Kesehatan Tubuh secara Berbeda, Ini 6 Jenisnya!

Selasa, 21 Desember 2021 | 14:09 WIB
Emosi Pengaruhi Kesehatan Tubuh secara Berbeda, Ini 6 Jenisnya!
Ilustrasi emosi, sedih (freepik.com/pressfoto).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua orang memiliki banyak emosi atau ekspresi, dari emosi marah, senang, sedih hingga cinta yang semua memberikan dampak berbeda-beda pada tubuh.

Banyak orang mungkin belum menyadari bahwa setiap emosi itu bisa mempengaruhi kesehatan tubuh kita dan efeknya pada bagian tubuh tertentu.

Menurut Dr. Bradley Nelson, chiropractor holistik menjelaskan bahwa emosi yang terpendam menyebabkan getaran dan frekuensi di bagian tubuh tertentu.

Jika kita tidak memproses atau melepaskannya, energi yang diciptakan oleh emosi itu akan tertahan di dalam dan bermanifestasi melalui ketegangan otot, nyeri atau penyakit lainnya.

Baca Juga: Pakar Merekomendasikan Jenis Masker Ini agar Terlindung dari Virus Corona Omicron

Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa efek emosi atau perasaan pada kesehatan tubuh kita.

Ilustrasi Emosi Amarah. (pixabay)
Ilustrasi Emosi Marah. (pixabay)

1. Kebahagiaan dan cinta

Emosi bahagia akan mempengaruhi otot-otot yang terletak di perut, usus dan kandung kemih. Sedangkan, emosi cinta tidak terasa sebanyak di bagian kaki.

Kedua emosi ini bisa melepaskan dopamin dan serotonin, hormon perasaan baik yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Kedua eurotransmiter ini bekerja bahu-membahu dalam menjaga keseimbangan kimiawi di seluruh tubuh.

2. Kemarahan

Baca Juga: Sembuh dari Flu dan Virus Corona, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?

Emosi marah membuat seseorang ingin memukul sesuatu atau lainnya untuk meluapkan kekesalahan. Energi yang dihasilkan dari emosi ini memang sangat kuat efeknya di bagian lengan.

Selian itu, perasaan marah juga melepaskan adrenalin yang menyebabkan otot menegang dan tekanan darah meningkat. Ada juga penelitian yang menghubungkan kemarahan dengan penyakit jantung dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

3. Rasa takut

Tubuh akan memberikan respons melawan atau lari ketika merasa takut. Karena, rasa takut ini juga melepaskan hormon epinefrin dan norepinefrin, yang membantu mempersiapkan otot kita untuk tindakan kekerasan.

Hormon-hormon ini meningkatkan aktivitas di jantung dan paru-paru, yang bertepatan dengan atlas emosional yang dirumuskan oleh tim peneliti.

Sama halnya dengan emosi negatif, ketakutan terus-menerus dapat menyebabkan stres kronis yang bisa mempengaruhi memosi dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

4. Kesedihan

Penelitian telah menunjukkan bahwa depresi dapat menyebabkan perubahan fisik di otak, sakit kepala dan peradangan.

Perasaan tertekan juga dapat mengakibatkan hilangnya minat pada hal-hal tertentu, yang mumbuat semua anggota badan tidak aktif terlalu aktif sehingga mengakibatkan hal buruk.

5. Kecemasan

Emosi kecamasan ini bisa memicu adrenalin dan meningkatkan laju pernapasan sehingga otak mendapatkan lebih banyak oksigen. Detak jantung yang cepat, nyeri dada dan mual adalah gejala serangan kecemasan.

Kecemasan yang terus-menerus akan mengganggu fungsi normal tubuh, yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal itu juga bisa membuat kita rentan terhadap infeksi virus dan penyakit lainnya.

6. Cemburu

Seorang pakar mengatakan cemburu adalah sebuah campuran emosi yang kompleks antara ketakutan, stres dan kearah. Semua itu bisa menyebabkan penyakit jantung, meningkatkan kadar adrenalin dan insomnia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI