Suara.com - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) telah berhasil mengadakan Kongres Nasional XVI secara virtual pada 18-19 Desember 2021 di Hotel Shangri-La Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV Ketua Umum PERDOSKI pentingnya kemampuan Dokter Sp.KK dan Sp.DV untuk bersikap adaptif dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang dermatologi dan venereologi di masa pandemi.
“Sebagai organisasi profesi terkemuka di bawah IDI, PERDOSKI senantiasa mengedepankan pelayanan kesehatan di bidang kulit dan kelamin berbasis bukti yang profesional dan berkualitas dengan senantiasa memperhatikan berbagai kemajuan di bidang dermatologi dan venereologi," ujar Dr. Ketua Umum PERDOSKI, dr. M. Yulianto Listiawan, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV dalam keterangannya, Selasa, (21/12/2021).
Ia melanjutkan bahwa gelaran ini menjadi ajang pembenahan, menentukan arah kerja organisasi, serta memutuskan berbagai kebijakan strategis yang berimplikasi pada kualitas pelayanan dermatologi dan venereologi di Indonesia terutama pada situasi masyarakat pasca pandemi saat ini.
Baca Juga: Wamenkes Dante Saksono Harbuwono Bicara Omicron hingga Ancaman Kesehatan Setelah Pandemi
"Pengembangan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan efektivitas kerja serta kualitas pelayanan terhadap pasien turut menjadi fokus kerja Perdoski di masa yang akan datang," kata dia.
Ia melanjutkan, bahwa satu hal penting lainnya bahwa Perdoski akan turut serta berperan dalam regulasi layanan estetik dan turut menyukseskan wisata kesehatan khususnya di bidang estetik.
Selain di bidang dermatologi, bidang venereologi juga menjadi fokus PERDOSKI dan ikut berperan sebagai katalis dalam penanganan masalah infeksi menular seksual, termasuk penanganan HIV/AIDS bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dari segi penyelenggaraan kegiatan organisasi, PERDOSKI berkolaborasi dengan Kolegium Dermatologi dan Venereologi Indonesia (KDVI), yang berfokus pada pendidikan dan pengembangan keilmuan anggota, termasuk di dalamnya peningkatan kompetensi Dokter Sp. KK/ Sp. DV secara berkelanjutan menggandeng 13 institusi pendidikan dokter spesialis yang saat ini menaungi sekitar 500 anggota yang sedang menempuh pendidikan.
Baca Juga: Omicron Masih Terkendali, Epidemiolog UI: Belum Meluas ke Komunitas!