Suara.com - Update Covid-19 global hari ini menunjukan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan virus corona varian Omicron menyebar lebih cepat dari varian Delta.
Hal ini selaras dengan data Worldometers, Selasa (21/12/2021) yang menunjukan total infeksi dunia sudah tembus lebih dari 275,7 juta kasus. Dari total kasus itu 5,3 juta orang sudah meninggal dunia.
Kini kasus aktif atau orang yang bisa menularkan Covid-19 meningkat drastis sebanyak 23 juta orang. Adapun kondisinya 22,9 juta tidak bergejala atau bergejala ringan, tapi ada 88 ribu orang yang bergejala serius atau sedang kritis.
Mengutip Channel News Asia, WHO memperingatkan keganasan varian Omicron yang mampu menyebar lebih cepat dibanding varian Delta, karena menginfeksi orang yang sudah divaksinasi atau mereka yang sudah sembuh dari Covid-19.
Baca Juga: Varian Omicron Mengancam Dunia, "Booster" Vaksin Moderna Disebut Efektif Menangkal
Fakta ini disampaikan langsung Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan pada Senin, 20 Desember 2021.
Ia mengatakan sangat tidak bijaksana, jika mengambil kesimpulan dari bukti awal bahwa varian Omicron lebih ringan dibanding varian sebelumnya.
"Dengan jumlah kasus yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," terang Soumya Swaminathan.
Ia menemukan bahwa varian yang berasal dari Afrika Selatan ini berhasil menghindari sistem kekebalan tubuh.
Ini mengartikan bahwa program booster atau vaksin ketiga yang diluncurkan di beberapa negara, harus ditargetkan pada orang dengan sistem kekebalan lebih rentan.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Menyebar di Inggris, Operator Liga Premier Temukan 90 Orang Terpapar
"Sekarang ditemukan bukti bahwa varian Omicron konsisten menyebar dengan signifikan lebih cepat dibanding varian Delta," tegas Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Dan kemungkinan besar orang yang sudah divaksinasi atau yang sudah sembuh dari Covid-19, bisa terinfeksi atau terinfeksi ulang," lanjutnya.
Penjelasan pihak WHO ini, selaras dengan temuan studi oleh Imperial College London, pada pekan lalu yang mendapati risiko infeksi ulang karena varian Omicron lima kali lebih tinggi dibanding varian Delta.
Tapi WHO menegaskan, berkat vaksinasi tetap bisa meningkatkan sistem kekebalan dari Covid-19 dan mencegah orang yang tertular jatuh sakit.
"Meskipun kami melihat pengurangan kadar antibodi netralisasi, hampir semua analisis awal menunjukan kekebalan dari sel-T berkat vaksinasi tetap utuh, itulah yang sangat kita butuhkan," terang Pakar WHO, Abdi Mahamud.