Meluruskan 5 Mitos tentang Depresi yang Masih Banyak Dipercaya Orang

Senin, 20 Desember 2021 | 20:45 WIB
Meluruskan 5 Mitos tentang Depresi yang Masih Banyak Dipercaya Orang
Ilustrasi depresi. [Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang menganggap depresi terlihat dengan gejala yang jelas, seperti selalu tampak sedih atau menarik diri dari orang yang dicintai.

Meski benar kedua hal itu termasuk gejala depresi, sebenarnya gangguan mental ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara dan seringnya berhubungan dengan gangguan jiwa yang lainnya, terutama kecemasan.

“Seseorang dengan depresi mungkin tampak lebih mudah tersinggung atau cemas daripada sedih, bahkan jika mereka juga mengalami kesedihan secara internal,” jelas direktur Pusat Terapi Kognitif di University of Pennsylvania, Cory Newman.

Tetapi gejala bukan satu-satunya kesalahpahaman seputar depresi. Ada beberapa mitos yang sampai saat ini banyak dipercaya mengenai depresi.

Berikut beberapa mitos tersebut, seperti yang dilansir Prevention:

Ilustrasi depresi (freepik)
Ilustrasi depresi (freepik)

1. Mitos: Seseorang yang depresi sangat mudah diketahui

"Banyak penderita berangkat ke sekolah atau kantor dan tampak lebih mudah tersinggung atau cemas daripada sedih. Mungkin mereka juga mengalami kesulitan berkonsentrasi dan berbicara atau bergerak lambat," ujar direktur pelatihan klinis di Departemen Psikologi Universitas DePaul, Jocelyn Smith Carter.

Menurutnya, kuncinya adalah mencari perubahan yang drastis pada orang lain. Misalnya, mereka menjadi lebih argumentatif, minum lebih banyak, atau mulai stress eating (makan berlebih ketika sedang stres).

2. Mitos: Setiap orang terkadang mengalami depresi

Baca Juga: Viral Momen Wisuda Batal Haru, Lagu yang Dinyanyikan Justru Bikin Wisudawan Kena Mental

Depresi yang sebenarnya merupakan diagnosis spesifik yang dialami sekitar satu dari enam orang dewasa dalam hidup mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI