Dokter Afrika Selatan Menemukan Gejala Baru Infeksi Omicron yang Terjadi di Malam Hari

Senin, 20 Desember 2021 | 11:24 WIB
Dokter Afrika Selatan Menemukan Gejala Baru Infeksi Omicron yang Terjadi di Malam Hari
Ilustrasi tidur tidak berkualitas (freepik/Jcomp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona varian Omicron sedang menjadi perhatian besar di kalangan peneliti. Mereka masih mencari tahu apa kelebihan dan kekurangan dari strain baru SARS-CoV-2 ini.

Mereka akan melaporkan setiap menemukan gejala baru pada orang yang terinfeksi mutasi virus yang ditemukan di Afrika Selatan tersebut.

Baru-baru ini, dokter Amir Khan berbicara kepada salah satu stasiun televisi Inggris bahwa seorang dokter dari Afrika Selatan menemukan pasien Covid-19 yang terinfeksi Omicron mengalami keringat malam saat mereka tidur di malam hari.

Manchester Evening News melaporkan keringat malam merupakan istilah lain untuk keringat berlebih, bahkan saat tidur di ruangan yang sejuk.

Baca Juga: Pakar Merekomendasikan Jenis Masker Ini agar Terlindung dari Virus Corona Omicron

Secara umum, gejala virus corona adalah demam, batuk terus-menerus, serta hilangnya kemampuan indera penciuman atau pengecap.

Ilustrasi Tidur Lampu Dimatikan (pexels)
Ilustrasi Tidur berkeringat (pexels)

Namun, para dokter mengatakan pasien yang terinfeksi Omicron pernah mengalami sakit dan nyeri tubuh, kelelahan, demam, hingga batuk kering.

Para dokter juga menambahkan bahwa efeknya lebih ringan di antara mereka yang telah divaksinasi.

"Gejala yang muncul, informasi dari para dokter di Afrika Selatan yang merawat pasien, menunjukkan lima gejala baru ini, yaitu tenggorokan gatal, nyeri otot ringan, kelelahan ekstrem, batuk kering, dan keringat malam," jelas dokter Khan.

Ia menambahkan, "keringat malam yang membasahi di mana Anda mungkin harus bangun dan mengganti pakaian."

Baca Juga: Sembuh dari Flu dan Virus Corona, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?

Menurutnya, tetap waspada terhadap gejala-gejala tersebut.

"Jika kita ingin melacak Omicron di sini dan di seluruh dunia, kita harus dapat memeriksa orang-orang dengan gejala-gejala ini," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI