Suara.com - Nathalie Holscher baru saja melahirkan anak pertamanya dengan Sule di RS Brawijaya, Jakarta Selatan, pada Sabtu (11/12/2021) malam. Pasangan ini memberi nama Adzam Ardiansyah Sutisna.
Rencananya, pasangan ini akan menyunat bayi mereka setelah lahir. Namun kondisinya sedang tidak memungkinkan. Selain itu, sang bayi juga sempat tidak mau menyusui dan menangis terus menerus.
"Soalnya takutnya masih ini kan lihat kondisi juga, biar daya tahan tubuhnya," ujar Nathalie saat ditanyai alasan tidak jadi melakukan sunat kepada putranya.
Sunat bayi bisa dilakukan dalam waktu beberapa hari setelah kelahiran mereka, biasanya dalam tujuh hingga 14 hari.
Baca Juga: Sunat bagi Perempuan bisa Timbulkan Efek Psikologis Berkepanjangan
Menurut Alodokter, sunat merupakan pembedahan untuk membuang kulup atau kulit yang menutupi bagian ujung atau kepala penis.
Meski di Indonesia kebanyakan dilakukan karena agama atau tradisi, sebenarnya sunat juga memiliki manfaat dalam dunia medis.
Apa saja manfaat tersebut?
1. Mencegah masalah pada penis
Pada beberapa kasus, kulup yang tidak disunat dapat menempel kuat pada kepala penis sehingga menyebabkan fimosis. Pada akhirnya kulup dapat terinfeksi.
Baca Juga: Kementerian Pemberdayaan Perempuan Siapkan Aksi Pencegahan Sunat Perempuan
2. Mengurangi risiko infeksi pada penis
Menurut riset, bayi yang tidak disunat berisiko tinggi mengalami infeksi saluran kemih. Sebab, penis yang diunat lebih mudah dijaga kebersihannya.
3. Mengurangi risiko penyakit menular seksual
Sunat juga memberikan manfaat jangka panjang pada laki-laki. Namun, hal ini juga harus disertai dengan perilaku seks yang aman, seperti menggunakan kondom.
Sunat dapat dilakukan kepada bayi laki-laki yang memiliki kondisi sehat dan organ vitalnya stabil. Sunat perlu dipertimbangkan apabila sang anak lahir prematur, mengalami gangguan pembekuan darah, atau menderita kelainan genetik.