Suara.com - Natalie Holscher dan Sule awalnya berencana melakukan sunat kepada putra mereka yang baru lahir, Adzam Adriansyah.
Namun sayangnya, kondisinya tidak memungkinkan. Sehingga mereka harus menunggu agar daya tahan putranya menjadi lebih baik.
"Nggak jadi di ini..," tutur Natalie sesampainya di rumah.
"Disunat gak jadi?" tanya adik Sule.
Baca Juga: Kades di Ciomas Bogor Diduga Sunat Bansos, Kadinsos: Baru Dugaan
"Soalnya takutnya masih ini kan lihat kondisi juga, biar daya tahan tubuhnya," sambung Nathalie lagi.
Sunat memang dapat dilakukan pada bayi yang baru lahir, dan umumnya dilakukan beberapa hari kemudian.
Menurut Integral Medical Center di London, dilansir Hello Sehat, waktu yang tepat untuk menyunat bayi adalah tujuh hingga 14 hari setelah dilahirkan.
Banyak ahli medis menyarankan anak disunat ketika masih bayi karena darah yang mereka keluarkan saat proses sunat masih sedikit.
Selain itu, pembetukan sel-sel dan jaringan pada bayi baru lahir dapat tumbuh dengan pesat.
Baca Juga: Kades di Ciomas Bogor Diduga Sunat Dana Bansos, Minta Uang Rp 10 Ribu Per KPM
Rasa sakit yang akan dirasakan bayi juga tidak begitu berat, serta risiko trauma akibat proses sunat juga tidak berpengaruh terhadap masa depan anak.
Namun, tidak semua bayi laki-laki dapat langsung disunat. Kondisi bayi harus sehat dan organ vitalnya harus dalam keadaan stabil.
Setelah sunat, orang tua harus bisa menjaga area penis bayi tetap higienis dan sehat. Karenanya, penting bagi orang tua untuk memerhatikan perawatan setelah sunat berikut ini:
1. Jaga penis agar tetap bersih
2. Lindungi penis sebaik mungkin
3. Berhati-hati ketika memandikan bayi
4. Berikan obat pereda nyeri jika diperlukan
5. Pakaikan baju dan celana yang longgar