Wabah Covid-19 yang Berkepanjangan Sebabkan AS Alami Pandemi Gangguan Mental

Minggu, 19 Desember 2021 | 13:46 WIB
Wabah Covid-19 yang Berkepanjangan Sebabkan AS Alami Pandemi Gangguan Mental
Ilustrasi stres atau masalah gangguan mental. (pexels.com/Yan Krukov
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat atau AS tengah mengalami pandemi gangguan kesehatan mental akibat wabah Covid-19 yang masih terjadi. Kondisi itu terlihat dari meningkatnya permintaan terapi pada tenaga profesional kesehatan mental selama wabah virus corona terjadi.

Survei di antara profesional perawatan kesehatan mental menunjukkan 9 dari 10 terapis mengatakan kepada The New York Times bahwa jumlah klien yang mencari perawatan telah meningkat hingga tingkat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Beberapa terapis bahkan memiliki daftar tunggu hingga tiga bulan untuk janji baru.

"Orang-orang harus menghadapi gempa susulan secara emosional dan mental akibat apa yang telah terjadi," kata Jacent Wamala, terapis pernikahan dan keluarga di Las Vegas, dikutip dari Fox News.

Penguncian wilayah menimbulkan dampak yang signifikan pada individu dan pasangannya, tetapi berbeda dalam menyadarinya.

Menurut para terapis, beberapa orang merasa terisolasi dan terpisah, sementara yang lain mulai mengenali perbedaan yang tidak bisa lagi dihindari dari pasangannya.

Hampir 75 persen profesional yang mengikuti survei Times mengatakan bahwa mereka menghabiskan banyak waktu untuk membantu klien dengan masalah keluarga dan hubungan.

"Rasanya seperti lebih banyak pasangan berada di ambang perpisahan atau perceraian," kata Chris Davis, terapis pernikahan dan keluarga di Louisville, Ky.

Beberapa temuan disebutkan bahwa sejumlah pasangan merasa perpisahan dipicu karena perbedaan dalam gaya pengasuhan, komunikasi, pembagian tugas rumah tangga, dan kebiasaan belanja.

Baca Juga: Ratusan Petugas TPST Bantargebang Terpapar Covid, Benarkah Limbah Masker Tularkan Virus?

Beberapa pasangan juga mengungkapkan bahwa mereka kurang tertarik lagi satu sama lain akibat tidak pernah ada waktu untuk merasa rindu dan menginginkan satu sama lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI