Suara.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Asep Kuswanto, mengatakan sebanyak 110 hingga 120 petugas di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang telah terpapar virus corona Covid-19 akibat limbah medis, terutama masker sekali pakai.
Asep menduga petugas terpapar Covid-19, yang terjadi sekitar Juni hingga Juli lalu ini, karena limbah masker telah bercampur dengan sampah rumah tangga.
"Petugas gerobak banyak yang tidak memahami ada rumah yang terkena pasien Covid-19 atau enggak, kemudian semua sampah disatukan, dimasukan ke tong sampah, dan kemudian ke Bantargebang," jelas Asep, dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/12/2021).
Dari kasus tersebut, benarkah limbah masker masih bisa menularkan virus?
Baca Juga: Jenis Masker yang Bisa Melindungi Tubuh dari Omicron
Dalam webinar bertajuk 'Pengelolaan Limbah Masker di Masa Pandemi Covid-19, Jangan Buang Maskermu' pada Februari lalu, Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Ratih Asmaningrum menjelaskan masker medis yang tidak dibuang secara benar dapat menularkan virus.
Sebab, masker medis memiliki beberapa lapisan yang dapat memengaruhi ketahanan virus yang menempel di pemukaan masker.
Menurutnya, virus dapat bertahan hingga 7 hari jika menempel pada bagian dalam masker. Sementara dapat bertahan lebih dari seminggu apabila berada di bagian luar masker.
Bagi orang yang terinfeksi Covid-19, bagian dalam masker tentu terdapat virus corona karena berkontak langsung denga mulut serta hidung. Sementara bagi orang yang tidak terinfeksi, di bagian luarlah yang terdapat virus karena paparan dari luar.
Tidak hanya masker, limbah medis lain juga dapat memaparkan virus corona.
Baca Juga: Cegah Penularan Varian Omicron, Apakah Masker Kain Efektif Lindungi Diri?
"Ketahanan alat pelindung diri seperti masker N95 bisa sampai 21 hari, sarung tangan karet 4 hari, dan plastik 12 hari," tandasnya.