Bantu Negara Tetangga, Afrika Selatan Bakal Sumbangkan 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 18 Desember 2021 | 18:02 WIB
Bantu Negara Tetangga, Afrika Selatan Bakal Sumbangkan 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19
Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Afrika Selatan tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 akibat merebaknya varian Omicron. Meski begitu, keterbatasan dosis vaksin masih menjadi kendala di benua Afrika.

Untuk itu, Afrika Selatan akan menyumbangkan sekitar 2 juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson ke negara-negara Afrika lainnya.

Suntikan tersebut akan tersedia selama tahun depan melalui platform pasokan medis yang didirikan oleh Uni Afrika (AU).

"Sumbangan ini mewujudkan solidaritas Afrika Selatan dengan saudara-saudari kita di benua yang dengannya kita bersatu dalam memerangi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kesehatan masyarakat dan kemakmuran ekonomi," kata pemerintah Afsel dalam pernyataan bersama dengan tim tugas vaksin AU.

Baca Juga: Suntik Vaksin Beda Produsen, Ini Imbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia

Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)
Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)

Utusan COVID-19 AU Strive Masiyiwa mengatakan 2.030.400 dosis yang disumbangkan akan didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan terendah secepat mungkin.

Afsel telah sepenuhnya memvaksin sekitar 38 persen orang dewasa, lebih banyak daripada di banyak negara Afrika lainnya tetapi jauh dari target akhir tahun pemerintah.

Baru-baru ini, beberapa pengiriman vaksin tertunda karena kelebihan pasokan akibat laju inokulasi yang melambat.

Varian Omicron Bisa Tembus Perlindungan Vaksin Booster?

Merebaknya varian Omicron membuat pembahasan tentang penggunaan vaksin booster alias vaksin dosis ketiga. Namun, apakah vaksin booster benar-benar bisa memberi perlindungan terhadap varian Omicron?

Baca Juga: Ribuan Dosis Vaksin COVID-19 di Sumsel Terbuang Percuma

Baru-baru ini, penelitian kecil di Afrika Selatan terhadap tujuh kasus varian Omicron, menunjukan bahwa varian Omicron mampu menembus perlindungan vaksin booster Covid-19.

Tujuh kasus Omicron ini terdeteksi pada tujuh pendatang dari Jerman ke Cape Town, berusia antara 25 hingga 39 tahun. Ketujuh orang ini terinfeksi pada akhir November hingga awal Desember lalu.

Ditemukan ketujuh orang ini semuanya hanya menderita gejala ringan hingga sedang, dan tidak ada yang perlu dirawat di rumah sakit.

Adapun dari tujuh kasus itu, semuanya sudah divaksinasi lengkap, sekaligus sudah mendapatkan dosis vaksin booster.

Rinciannya, enam orang sudah vaksinasi lengkap menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.

Dari enam orang itu lima orang diantaranya mendapatkan booster vaksin Pfizer. Lalu satu orang sudah vaksinasi lengkap dengan Pfizer, menerima booster vaksin Moderna.

Lalu satu orang orang sudah menerima vaksinasi lengkap dengan AstraZeneca, ditambah booster dengan vaksin Pfizer.

Sedangkan ketujuh orang yang terinfeksi varian Omicron ini, sebelumnya belum pernah terinfeksi Covid-19. Infeksi diperkirakan terjadi antara satu hingga dua bulan setelah menerima suntikan booster.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (17/12/2021), salah satu peneliti, Wolfgang Preiser, Ahli virologi Universitas Stellenbosch mengatakan bahwa penelitian ini sedang ditinjau oleh rekan peneliti sejawat.

Ia juga menyebutkan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa infeksi varian Omicron masih bisa terjadi dan menimbulkan gejala (simtomatik), meskipun telah mendapatkan vaksinasi booster.

Meski begitu, studi global yang jauh lebih besar dengan 581 partisipan Inggris menunjukan vaksin booster secara signifikan mampu memberikan perlindungan gejala ringan yang sebabkan varian Omicron.

Tapi hasil penelitian juga menunjukan varian Omicron bisa menurunkan efektivitas vaksin. Apalagi Omicron lebih mudah menular, karena bisa menyebar dengan cepat.

"Vaksin masih bisa melindungi dari dampak penyakit yang parah dan menyebabkan kematian, kami cukup yakin dengan itu," terang Preiser.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI