Para peneliti mengatakan perbedaan itu dapat dijelaskan oleh usia rata-rata populasi yang divaksin, interval antara dosis pertama dan kedua atau karena lebih sedikit warga Denmark yang terbukti positif COVID-19.
"Temuan-temuan kami secara umum tidak mengabaikan banyaknya manfaat yang diperoleh dari vaksinasi," kata penulis penelitian Anders Hviid lewat pernyataan.
"Yang harus diingat bahwa alternatif dari terinfeksi COVID-19 mungkin juga melibatkan risiko peradangan pada otot jantung," katanya. [ANTARA]