Kemarahan Bisa Berdampak secara Fisik dan Mental, Ini Tanda-tandanya!

Jum'at, 17 Desember 2021 | 14:13 WIB
Kemarahan Bisa Berdampak secara Fisik dan Mental, Ini Tanda-tandanya!
Ilustrasi marah, kemarahan (Andrea Piacquadio/Pexels).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Marah adalah sebuah emosi, yang mana ini sebuah cara seseorang untuk mengekspresikan ketidaksenangannya atau bentuk perlawanan atas sesuatu yang tidak menyenangkan.

Tapi, kemarahan bisa menjadi bentuk agresi yang menimbulkan lebih banyak kerusakan dibandingkan hal-hal yang bisa dibayangkan.

Jika seseorang tidak bisa mengendalikan kemarahannya, emosi ini bisa menyebabkan kesengsaraan dan membuat setiap aspek kehidupan terlihat sebagai sebuah tantangan.

Karena itu, Anda perlu mengidentifikasi kemarahan itu bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda atau tidak. Selain itu, Anda juga perlu mengukur diri sendiri mampu mengendalikan kemarahan itu atau tidak.

Baca Juga: Asal Usul Nama Omicron pada Varian Terbaru Virus Corona

Setelah itu, Anda bisa mencari solusi yang tepat, strategi yang tepat untuk menenangkan diri dan memanajemen kemarahan.

Ilustrasi marah, kemarahan (pexels.com) / Engin Akyurt
Ilustrasi marah, kemarahan (pexels.com) / Engin Akyurt

Sebenarnya dilansir dari Times of India, semua orang pasti pernah marah. Tapi, intensitas kemarahan seseorang berbeda satu sama lain.

Beberapa orang mudah marah, pemarah, dan sulit tenang. Tapi, ada pula orang yang kemarahannya merupakan hasil dari emosi yang dibangun.

Beberapa orang juga cenderung melempar barang, berteriak, dan mengutarakan ketidaksukaannya dengan lantang ketika marah. Tapi, ada pula yang cenderung mengasingkan diri sendiri, merajuk, uring-uringan, dan jatuh sakit ketika marah.

Tingkat kesabaran pada orang yang mudah marah sangat rendah dan sering muncul karena frustrasi. Tapi, ada banyak hal yang bisa memicu hal itu, seperti pengalaman di masa lalu, riwayat keluarga, pengalaman traumatis, dan rasa kehilangan.

Baca Juga: Telusuri Masuknya Varian Omicron, Pemerintah Diminta Bentuk Tim Khusus

Terkadang, mengekspresikan semua emosi itu adalah cara terbaik untuk membuat hati dan pikiran lebih lega. Tapi, emosi yang tidak bisa dikendalikan bisa berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan mental Anda.

Anda perlu memahami bahwa mengekspresikan kemarahan tidak selalu menjadi cara yang paling tepat untuk menyampaikan semua emosi di dalam diri. Karena, Anda bisa mengkomunikasikan setiap emosi yang dirasakan dengan cara komunikasi yang terkendali.

Anda harus bisa memanajemen kemarahan dengan cara proses terapeutik untuk membantu Anda memahami kemarahan lebih baik.

Ilustrasi marah, kemarahan (pexels) / Moose Photos
Ilustrasi marah, kemarahan (pexels) / Moose Photos

Selain itu, Anda juga bisa menyelesaikan masalah dengan cara menenangkan diri sendiri dan menyalurkan semua kemarahan dengan membuat diri sendiri lebih produktif beraktivitas.

Anda bisa melakukan teknik relaksasi, terapi perilaku dan latihan. Jika diperlukan, Anda juga bisa mengonsumsi obat-obatan.

Berikut ini, beberapa efek kemarahan secara fisik, antara lain:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Jantung berdebar
  3. Ketegangan dan ketegangan otot
  4. Kehilangan kesadaran
  5. Sensasi kesemutan

Selain efek fisik, kemarahan juga bisa berdampak pada kesehatan mental atau emosional, seperti:

  1. Frustasi
  2. Iritasi
  3. Kecemasan
  4. Perilaku sembrono
  5. Sering berdebat
  6. Isolasi diri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI