Sakit Kepala setelah Konsumsi Minuman Dingin? Ternyata Ini Efeknya pada Otak!

Kamis, 16 Desember 2021 | 19:21 WIB
Sakit Kepala setelah Konsumsi Minuman Dingin? Ternyata Ini Efeknya pada Otak!
Ilustrasi makan es krim, konsumsi makanan atau minuman dingin. (Pixabay/StockSnap)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsumsi makanan atau minum dingin sangat melegakan ketika cuaca panas atau suasana hati sedang buruk. Tapi, beberapa orang mungkin akan mengalami sakit kepala singkat ketika mengonsumsi makanan atau minuman dingin saat cuaca panas.

Sakit kepala ketika mengonsumsi makanan atau minuman dingin ini disebut otak beku. Kondisi ini bisa terjadi ketika Anda mengonsumsi es krim atau minum air dingin.

Dalam beberapa waktu, Anda bisa mengonsumsi makanan atau minuman dingin. Tapi, Anda juga harus menghindarinya pada beberapa kondisi.

Karena dilansir dari Bright Side, konsumsi makanan atau minuman dingin bisa menyebabkan pembekuan otak, seperti es krim atau air dingin yang menyentuh langit-langit mulut.

Baca Juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Prof Zubairi Soroti Pentingnya Karantina: Tanpa Terkecuali

Kondisi ini juga terjadi ketika Anda menghirup sesuatu yang sangat dingin. Orang biasanya mengalaminya saat cuaca panas dan mereka mengonsumsi sesuatu yang sangat dingin.

Ilustrasi sakit kepala, pembekuan otak (shutterstock)
Ilustrasi sakit kepala, pembekuan otak (shutterstock)

Orang biasanya mengalami kondisi ini ketika mengonsumsi sesuatu yang dingin saat cuaca panas atau berada di udara dingin.

Hal ini mengubah suhu di bagian belakang tenggorokan, yakni di persimpangan arteri karotis interna dan arteri serebral anterior.

Menurut ahli saraf Dwayne Godwin, otak manusia cukup sensitif dengan perbedaan suhu panas dan dingin. Jadi, pembekuan otak adalah tindakan pencegahan.

Saat Anda mengonsumsi makanan atau minuman dingin dan berada dalam cuaca dingin, kondisi ini bisa menyebabkan pelebaran dan kontraksi arteri yang ditafsirkan otak sebagai rasa sakit.

Baca Juga: Tak Punya Riwayat ke Luar Negeri, Mungkinkah Kasus Omicron RI Mutasi Alamiah?

Pembekuan Otak vs Migrain

Penelitian menunjukkan penderita migrain berisiko tinggi mengalami pembekuan otak. Tapi, pembekuan otak ini biasanya hanya berlangsung singkat dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Sedangkan, migrain biasanya berlangsung lebih lama dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan lain, seperti mual.

Cara mengatasi pembekuan otak

Pembekuan otak akibat mengonsumsi makanan atau minuman dingin biasanya tidak berlangsung lama. Ada beberapa cara untuk mengatasinya, salah satunya mengonsumsi minuman hangat atau membuat suhu ruangan lebih hangat.

Cara lainnya adalah menekan langit-langit mulut dengan lidah. Panasnya akan berpindah ke sinus Anda dan akan menghangatkan saraf yang menyebabkan otak membeku.

Cara mencegah pembekuan otak

Meskipun pembekuan otak ini tidak berbahaya, kondisi ini cukup menyebabkan ketidaknyamanan. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan cara menghindari menelan makanan atau minuman beku dan dingin.

Selain itu, Anda bisa menghindari menghirup udara dingin. Jika Anda ingin mengonsumsi makanan dan minuman dingin, cobalah untuk mengonsumsinya perlahan-lahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI