Suara.com - Varian Omicron yang diketahui kebal dari vaksin Covid-19 telah memicu kekhawatiran. Tapi, para ahli tetap mendesak semua orang untuk suntik vaksin Covid-19.
Bahkan, upaya memberikan suntikan booster vaksin Covid-19 pun perlu ditingkatkan untuk mencegah penyebaran varian Omicron yang pesat.
Analisis awal dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan vaksin Covid-19 AstraZeneca kurang efektif mencagah infeksi varian Omicron dan gejalanya. Tetapi, UKHSA menambahkan bahwa data itu masih sangat awal dan hanya menggunakan ukuran sampel yang kecil.
Dr Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di UKHSA, mengatakan seseorang masih berisiko tinggi terinfekis varian Omicron dibandingkan varian Delta, bahkan setelah suntikan dosis kedua vaksin Covid-19.
Baca Juga: Tolak Vaksin Covid-19, Google Ancam Tak Gaji hingga Pecat Karyawan
"Tapi, risiko infeksi varian Omicron ini menurun setelah seseorang mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19. Jadi, saya mendorong semua orang untuk mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19," kata Dr Mary Ramsay dikutip dari Express.
Tapi, mereka yang mendapatkan vaksin AstraZeneca akan berada di kelompok yang paling rentan secara jlinis. Karena, vaksin Covid-19 ini diluncurkan lebih dulu dan ditawarkan pada kelompok usia muda.
Karena itu, orang-orang ini kemungkinan sudah diberikan suntikan booster vaksin Covid-19 dalam beberapa minggu pertama peluncuran.
Setiap orang yang mendapatakan dua dosis pertama vaksin AstraZeneca akan diberi suntikan booster vaksin Pfizer dan Moderna.
Mereka tidak akan mendapatkan suntikan booster vaksin AstraZeneca, karena vaksin Covid-19 dengan teknologi mRNA diperkirakan lebih memberikan tingkat perlindungan yang efektif.
Baca Juga: Omicron Terkonfirmasi Masuk RI, Gus Muhaimin: Segera Cegah Penyebarannya
Bila Anda mendapatkan dua dosis pertama dari vaksin AstraZeneca, tetapi mendapatkan suntikan booster vaksin Pfizer, tingkat efektivitas vaksin Covid-19 terhadap gejala varian Omicron menjadi sekitar 70 persen.
Tingkat perlindungan yang mereka dapatkan ini 5 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer dan mendapatkan suntikan booster dari vaksin Covid-19 sama.
Karena varian Omicron masih sangat awal, UKHSA belum memiliki data yang cukup untuk mengonfirmasi efektivitas vaksin Moderna terhadap varian Omicron.
Tetapi, Pfizer dan Moderna menawarkan suntikan booster yang akan menawarkan tingkat perlindungan cukup tinggi. Jika Anda alergi terhadap Pfizer dan Moderna, Anda mungkin ditawari vaksin alternatif sebagai suntikan booster.
Dr Jenny Harries, kepala eksekutif UKHSA, menggambarkan varian Omicron sebagai ancaman yang paling buruk di tengah pandemi virus corona Covid-19 sejauh ini.