7 Arahan WHO Agar Terhindar dari Virus Corona Varian Omicron

Kamis, 16 Desember 2021 | 12:38 WIB
7 Arahan WHO Agar Terhindar dari Virus Corona Varian Omicron
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan temuan kasus virus corona varian Omicron pertama di Indonesia. Kasus infeksi itu terdeteksi pada seorang petugas kebersihan di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien inisial N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember 2021, data-datanya sudah kami konfirmasikan ke GISAID dan sudah dikonfirmasikan kembali dari GISAID bahwa memang data ini memang data sequencing Omicron," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Kamis (16/12/2021).

Ia melanjutkan, pasien N terdeteksi positif Covid-19 saat tes rutin di Wisma Atlet pada 8 Desember 2021.

Kemudian, sampelnya dikirimkan ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan untuk diperiksa variannya dengan menggunakan metode whole genome sequencing (WGS) pada 10 Desember 2021.

Baca Juga: Kondisi Victoria Australia Jelang Natal, Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Selain N, Budi menyebutkan ada 3 pekerja lain yang positif Covid-19 namun tidak terkonfirmasi Omicron. Ketiganya tengah dikarantina di Wisma Atlet dan tidak mengalami gejala seperti demam maupun batuk. Mereka juga sudah dites PCR kembali pada 3 hari setelahnya dan hasilnya negatif Covid-19.

Virus corona varian omicron telah dikonfirmasi lebih cepat menular dibandingkan varian lain. Perbandingannya dengan varian Delta bahkan Omicron bermutasi 70 kali lebih cepat di jaringan yang memperluas saluran udara. Faktor itu yang menyebabkan penularan lebih cepat terjadi. 

Tapi di sisi lain, perkembangbiakan varian Omicron di jaringan paru-paru 10 kali lebih lambat daripada versi asli virus corona. Peneliti menduga hal itu yang kemungkinan membuat gejalanya tidak terlalu parah.

Meski begitu, jurnal ilmiah dari Universitas Hong Kong yang dipimimpin oleh Dr Michael Chan Chi-wai tertulis bahwa tingkat keparahan infeksi Covid-19 tidak hanya ditentukan replikasi atau perkembangbiakkan virus. Tetapi juga oleh respon imun setiap orang terhadap virus corona. 

Infeksi yang terus berkembang berisiko mengakibatkan peradangan dalam tubuh  akibatnya bisa mengancam jiwa.

Baca Juga: Menkes Ungkap Lima Kasus Probable Varian Omicron di Indonesia, Dari Mana?

Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah juga mencatat bahwa varian Omicron telah menyebar lebih ke 77 negara hingga pekan lalu.

WHO telah mengeluarkan arahan agar tidak terhindar dari penularan varian Omicron, sebagai berikut:

  1. Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain.
  2. Memakai masker yang menutupi sepenuhnya area hidung dan mulut serta dagu.
  3. Buka jendela untuk meningkatkan ventilasi.
  4. Hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai.
  5. Menjaga tangan tetap bersih.
  6. Lakukan etika batuk.
  7. Melakukan vaksinasi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI