Suara.com - Penyanyi muda Billie Eilish mengaku bahwa ia pernah kecanduan menonton film pornografi sejak usia 11 tahun. Ia merasa kecanduannya itu adalah mimpi buruk dan mulai membuatnya kacau.
"Aku rasa pornografi adalah aib. Aku dulu sering menonton film porno, jujur saja. Aku mulai menonton film porno ketika umur 11 tahun," ujar gadis 20 tahun itu, dilansir The Guardian.
Eilish mengaku bahwa kecanduannya itu menghancurkan otaknya. Bahkan, ia pernah mengalami mimpi buruk karena menonton beberapa video yang terlihat kejam dan kasar.
Sebenarnya, diagnosis kecanduan pornografi masih kontroversial, dan tidak semua terapis akan mengakui diagnosis itu. Terlebih para peneliti telah menunjukkan berbagai ciri yang berbeda.
Baca Juga: Diperiksa Lagi atas Kasus Pornografi, Gisella Anastasia Was-Was
Menurut Medical News Today, beberapa profesional keseahatan dan konselor percaya bahwa pornografi itu sendiri tidak bermasalah, tetapi memiliki potensi menjadi masalah.
Beberapa indikasi bahwa pornografi dapat menyebabkan masalah meliputi:
- Kehidupan seks seseorang menjadi kurang memuaskan.
- Pornografi menyebabkan masalah dalam hubungan asmara atau membuat seseorang merasa kurang puas dengan pasangannya.
- Seseorang terlibat dalam perilaku berisiko untuk melihat pornografi, seperti melakukannya di tempat kerja.
Beberapa tanda lain seseorang mungkin mengembangkan hubungan tidak sehat dengan pornografi meliputi:
- Mengabaikan tanggung jawab lain untuk melihat pornografi.
- Menonton pornografi yang lebih ekstrem untuk mendapatkan kepuasan yang sama dengan tayangan pornografi yang kurang ekstrim.
- Merasa frustrasi atau malu setelah melihat film pornografi tetapi terus melakukannya.
- Menghabiskan banyak uang untuk pornografi, mungkin dengan mengorbankan kebutuhan sehari-hari atau keluarga.
- Menggunakan pornografi untuk mengatasi kesedihan, kecemasan, insomnia, atau masalah kesehatan mental lainnya.