Suara.com - Para ilmuwan mulai memahami bagaimana sel kanker yang bertahun-tahun 'tertidur' bisa aktif lagi dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dalam studi baru terhadap tikus yang terbit di Nature Cancer, Senin (13/12/2021), menemukan sel-sel kanker yang tidak aktif justru dikelilingi oleh kolagen tipe III, protein utama yang membentuk jaringan ikat, dalam jumlah besar daripada sel-sel kanker aktif.
Tim peneliti juga memeriksa kolagen ini dalam sampel dari pasien yang menderita kanker kepala dan leher.
Menurut Live Science, pasien yang kankernya telah menyebar ke kelenjar getah bening cenderung memiliki tumor primer dengan lebih sedikit kolagen tipe III di sekitarnya.
Baca Juga: Hasil Survei: Karakteristik Sel Kanker Pada Pasien Kanker Usus Besar di Indonesia Beragam
Hal itu menunjukkan bahwa sel kanker dengan kadar kolagen tipe III sedikit kemungkinan lebih mudah menyebar ke bagian lain di tubuh.
Sementara dalam studi terhadap tikus, ilmuwan menemukan kadar kolagen tipe III di sekeliling sel kanker yang tidak aktif menurun seiring waktu dan menyebabkannya menjadi aktif kembali.
Peneliti juga mengidentifikasi proses spesifik, yang disebut jalur pensinyalan, di mana kolagen dari tumor ini mengubah kimia tubuh dan membuat sel kanker di dekatnya tidak aktif.
Selain itu, peneliti menemukan pada tkus bahwa mengganti tumor dengan perancah yang terbuat dari kolagen dapat mencegah pertumbuhan tumor agar tidak menyebar atau bermetastatik.
Apabila cara tersebut juga efektif pada manusia, hal itu dapat berfungsi sebagai pengobatan kanker di masa depan.
Baca Juga: Pasca Operasi Besar Pengangkatan Sel Kanker, Begini Kondisi SBY di Amerika Serikat