Sering Disalahartikan, Ini Fakta Tentang Depresi yang Sering Dianggap Sedih

Rabu, 15 Desember 2021 | 10:55 WIB
Sering Disalahartikan, Ini Fakta Tentang Depresi yang Sering Dianggap Sedih
Ilustrasi depresi (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perasaan sedih dan kecewa termasuk emosi yang umum dialami siapa saja. Pada sebagian orang perasaan itu bisa jadi tanpa gangguan mental seperti depresi

Tapi jangan sampai keliru, ya. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau kecewa. Namun, tidak semua orang yang mengalami hal itu dikatakan mengidap depresi.

Orang yang tidak mengalami gangguan mental, bisa meredakan perasaan sedih saat melakukan aktivitas yang disukai. Tapi, tidak bagi orang yang mengidap depresi. 

Seseorang dapat dikatakan mengidap depresi apabila telah mendapat diagnosis dari dokter atau psikiater. Apabila mengidap depresi, seseorang dapat mengalami kesedihan dan kekecewaan mendalam dan dapat berlangsung hingga berminggu-minggu. 

Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Korea dengan Cerita Paling Sedih, Siap-siap Tisu!

Ketika melakukan hal yang biasa disukai pun belum tentu perasaan sedih ataupun emosi negatif lainnya hilang.

Dikutip dari Ruang Guru, berikut sejumlah fakta mengenai gangguan depresi.

1. Definisi Depresi

Ilustrasi penyakit mental depresi (pixabay)
Ilustrasi penyakit mental depresi (pixabay)

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang secara negatif mempengaruhi perasaan, pola pikir, dan perilaku seseorang. Depresi dapat menyebabkan suasana hati yang terus menerus merasa sedih dan tertekan. Sehingga menyebabkan turunnya produktivitas dalam kegiatan sehari-hari.

Bedanya depresi dengan sedih terlihat jelas dari gejala yang terjadi. Gejala depresi bisa terjadi selama 2 minggu lebih. Sedangkan perasaan sedih bisa reda seketika saat seseorang melakukan aktivitas tertentu yang disukainya. 

Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Depresi, Gangguan Kesehatan Mental Pemicu Kematian

Selain itu, depresi sebenarnya termasuk penyakit mental yang hanya bisa didiagnosis oleh dokter kejiwaan. 
 
2. Gejala Depresi

Depresi dapat mempengaruhi perasaan, pola pikir, dan perilaku seseorang. Hal itu yang menyebabkan depresi menimbulkan berbagai macam gejala, dari ringan hingga ke gejala berat. 

Salah satu gejala yang paling umum adalah seseorang dapat menjadi tidak tertarik melakukan hal yang biasa dia suka atau melakukan hobi.

Gejala lain, seperti perubahan nafsu makan, tidur terlalu sering atau terlalu jarang, gangguan konsentrasi, perasaan sedih atau bersalah yang terus menerus, kehilangan energi, kegelisahan, kesulitan melakukan aktivitas dasar, dan masih banyak lagi. 

Gejala-gejala secara signifikan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bekerja, bermain, dan bersosialisasi.

NAmun, meski seseorang merasa telah mengalami berbagai gejala tersebut tidak disarankan melakukan diagnosa sendiri. Menurut pedoman psikiatri, seseorang yang mengalami 5 atau lebih dari gejala depresi selama minimal 2 minggu, dapat bertemu dokter untuk menjalani tes.

3. Pengobatan

Depresi termasuk kondisi medis yang dapat diobati. Pengobatan dapat berupa terapi, maupun konsumsi obat-obatan.

Pada dasarnya, depresi bukanlah tanda seseorang lemah. Akan tetapi, depresi juga tidak bisa hanya didiamkan dan berharap akan baik-baik saja. Siapapun pengidapnya berhak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI