Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan adanya tambahan kasus baru sebanyak 607.896 kasus dalam 24 jam terakhir. Angka kematian juga bertambah 7.261 jiwa dalam waktu yang sama.
Dikutip dari situs worldometers, data per Rabu (15/12) pukul 08.00 WIB tercatat total kasus Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 271,7 juta dengan kematian lebih dari 5,33 juta.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan peringatan baru terkait virus corona varian Omicron. Dalam rapat internal WHO, Tedros mengatakan bahwa penyebaran varian omicron menyebar pada tingkat yang tidak terlihat dengan varian sebelumnya.
Hingga saat ini, WHO mencatat, omicron telah terdeteksi di 77 negara. Namun, perkiraan WHO, varian dari Afrika Selatan itu kemungkinan telah menyebar di lebih banyak negara.
Baca Juga: Peneliti Afsel Sebut Vaksin Pfizer Beri Perlindungan dari COVID-19 Parah
"Kenyataannya bahwa omicron mungkin ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi," kata Tedros di Jenewa, dikutip dari Channel News Asia.
"Omicron menyebar dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat dengan varian sebelumnya," imbuhnya.
Tedros menyayangkan sikap masyarakat dunia yang menganggap varian omicron sebagai virus yang ringan. Ia mengingatkan, sikap terlalu meremehkan risiko Covid-19, varian apa pun, tetap berisiko.
"Tentunya kami telah belajar sekarang, kami meremehkan virus ini sebagai tindakan berisiko. Bahkan jika omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, banyaknya kasus sekali lagi dapat membanjiri sistem kesehatan yang tidak siap," ucapnya.
Tedros juga mengingatkan agar setiap orang segera mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Di samping itu juga protokol kesehatan harus terus dilakukan. Ia menekankan bahwa tingkat vaksin tidak cukup membuat negara mana pun keluar dari kondisi pandemi.
Baca Juga: Varian Omicron Sebabkan Kematian, PM Inggris Tekankan Pentingnya Vaksin Booster