Bikin Pabrik di Australia, Moderna Siap Produksi 100 Juta Dosis Vaksin mRNA Tiap Tahun

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 14 Desember 2021 | 23:32 WIB
Bikin Pabrik di Australia, Moderna Siap Produksi 100 Juta Dosis Vaksin mRNA Tiap Tahun
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen obat asal Amerika Serikat, Moderna Inc, mengembangkan sayapnya setelah mendapati peningkatan kebutuhan vaksin mRNA.

Dalam waktu beberapa tahun ke depan, Moderna akan memproduksi jutaan vaksin mRNA dalam setahun di Australia setelah setuju untuk mendirikan salah satu fasilitas manufaktur terbesarnya di luar AS dan Eropa.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pabrik di negara bagian Victoria itu diharapkan memproduksi hingga 100 juta dosis vaksin mRNA setiap tahun ketika mulai beroperasi pada 2024.

"Dengan memajukan kemitraan baru ini, kita membangun kemampuan berdaulat kita untuk memproduksi vaksin ini di Australia," kata Morrison kepada wartawan di Melbourne.

Baca Juga: Daftar Vaksin di Indonesia, Terbaru Anak-anak Sudah Bisa Vaksinasi COVID-19

Partisipan tes vaksin Covid-19 mRNA-1273. [Henry Ford Health System/AFP]
Partisipan tes vaksin Covid-19 mRNA-1273. [Henry Ford Health System/AFP]

Morrison tidak menyampaikan rincian keuangan dari perjanjian tersebut tetapi media Australia melaporkan kesepakatan itu bisa bernilai sekitar 2 miliar dolar Australia (sekitar Rp20,4 triliun).

Moderna mengatakan pada Oktober mengenai rencana untuk menginvestasikan hingga 500 juta dolar AS (sekira Rp7,2 triliun) untuk membangun pabrik di Afrika yang akan memproduksi hingga 500 juta dosis vaksin mRNA setiap tahun, termasuk vaksin COVID-19.

Namun, perusahaan mengatakan belum memulai proses penentuan negara dan lokasi.

Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Moderna dan Pfizer menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA), tetapi juga dapat digunakan untuk memproduksi vaksin untuk penyakit pernapasan lainnya dan flu musiman.

Pabrik baru di Australia akan menciptakan pertahanan yang lebih kuat terhadap pandemi di masa depan dan memastikan manufaktur dapat dikontrak secara lokal untuk menghindari masalah rantai pasokan global, kata Pelaksana Tugas Kepala Pemerintahan Negara Bagian Victoria James Merlino.

Baca Juga: Moderna Mengumumkan Vaksin Flu Berbasis mRNA Aman Digunakan di Uji Klinis Tahap Awal

Pengumuman itu dibuat ketika negara bagian tetangga New South Wales melaporkan kenaikan harian terbesar kasus COVID-19 sejak lockdown hampir empat bulan berakhir pada awal Oktober.

Varian Delta bertanggung jawab atas sebagian besar dari 804 kasus yang dilaporkan pada Selasa, meskipun jumlah kasus Omicron telah merangkak naik.

Terlepas dari lonjakan infeksi baru, para pejabat mengatakan rencana pelonggaran pembatasan di Sydney mulai Rabu (15/12) akan dilanjutkan seiring mereka mendesak orang-orang untuk mendapatkan suntikan booster untuk menangkal ancaman varian Omicron.

Australia telah menginokulasi hampir 90 persen populasi berusia di atas 16 tahun dengan dua dosis vaksin dan mempersingkat waktu tunggu untuk suntikan booster setelah munculnya kasus Omicron.

Negara itu mencatat sekitar 232.700 kasus dan 2.113 kematian sejak pandemi dimulai. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI