Penyakit Asma Ternyata Bisa Melindungi dari Tumor Otak, Kok Bisa?

Selasa, 14 Desember 2021 | 20:11 WIB
Penyakit Asma Ternyata Bisa Melindungi dari Tumor Otak, Kok Bisa?
Ilustrasi penderita asma. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hubungan antara asma dan tumor otak pertama kali muncul dalam penelitian epidemiologi global sekitar 15 tahun yang lalu.

Tetapi saat itu mekanisme yang menghubungkan kedua kondisi tersebut belum diketahui. Karenanya, beberapa ahli menolak termuan itu sebagai hal yang acak.

Namun, penelitian lebih lanjut di laboratorium menemukan bahwa tumor otak pada anak-anak didorong oleh interaksi saraf optik dan beberapa sel kekebalan di otak, alias sel T dan mikroglia. Sementara umumnya asma dianggap sebagai penyakit inflamasi yang dimediasi sel T.

Para ahli saraf pun mulai bertanya-tanya apakah sel kekebalan ini adalah bagaimana kedua kondisi tersebut terhubung, lapor Science Alert.

Baca Juga: Rizky Nazar Ditangkap, Ketahui Dampak Penggunaan Ganja pada Otak

Untuk menguji ide tersebut, para peneliti beralih ke model tikus. Setelah memodifikasi tikus secara genetik sehingga rentan terhadap tumor saraf optik, peneliti menginduksi asma di antara anak tikus usia 4 dan 6 minggu.

Ilustrasi penderita asma. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi penderita asma. (Sumber: Shutterstock)

Anehnya, tikus dengan asma yang diinduksi tidak menunjukkan bukti tumor otak setelah 3 dan 6 bulan. Sementara tikus yang tidak diinduksi asma menunjukkan adanya perkembangan kanker otak, seperti yang diharapkan.

Dalam studi ini, tikus yang diinduksi asma menunjukkan adanya peningkatan ekspresi protein yang disebut dekorin dalam sel-T limpa, kelenjar getah bening, dan saraf optik.

Penelitian sebelumnya, tikus menunjukkan adanya sedikit peradangan pada sistem pernapasan ketika sel T di paru-paru berhenti memproduksi dekorin.

Hasil ini cocok pada manusia yang menderita asma, di mana ekspresi dekorin juga meningkat. Namun, dekorin tidak diekspresikan sebanyak itu pada tikus yang tidak diinduksi asma.

Baca Juga: Diduga Otak Pembunuhan Putri Andini, Ini Alasan Polisi Belum Tetapkan S Jadi Tersangka

Ini menunjukkan bahwa dekorin mungkin tidak bagus untuk paru-paru, tetapi bisa memiliki efek anti-karsinogenik atau anti-kanker, di otak.

Oleh karena itu mengobati otak dengan dekorin berpotensi menghambat akumulasi sel kanker pada otak manusia. Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasil ini di antara anak-anak manusia yang menderita asma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI