Di Tengah Situasi Pandemi, Kewaspadaan Terhadap DBD Tak Boleh Lengah

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 14 Desember 2021 | 19:10 WIB
Di Tengah Situasi Pandemi, Kewaspadaan Terhadap DBD Tak Boleh Lengah
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki musim hujan, masyarakat diminta untuk waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue. Terutama di kawasan Jakarta.

Seperti dikutip dari ANTARA, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Jakarta Timur, Achmad Salahudin
mengatakan, pihaknya telah meminta seluruh camat, lurah dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Meningkatkan PSN yang dilaksanakan para kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) hingga membentuk Jumantik mandiri di setiap RT/RW," kata Achmad Salahudin di Jakarta, Senin.

Salahudin mengatakan, ketujuh kecamatan rawan penyebaran DBD adalah Cakung, Duren Sawit, Kramat Jati, Ciracas, Cipayung, Jatinegara dan Pasar Rebo.

Baca Juga: Bukan COVID-19, Belasan Warga Kota Cimahi Meninggal Karena Wabah Virus Ini

Indonesia Bebas Nyamuk. (Dok: Istimewa)
Indonesia Bebas Nyamuk. (Dok: Istimewa)

"Tentu saja ini masih pandemi, PSN harus disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ada," ujar Salahudin.

Fungsional Entomologi Kesehatan dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Suprono mengatakan, sejak bulan Januari hingga Desember 2021 tercatat lebih dari 840 kasus DBD di Jakarta Timur.

Pada awal Desember 2021 jumlah kasus DBD di Jakarta Timur (Jaktim) menurun. Akan tetapi dia mengingatkan perlu diantisipasi karena puncak musim hujan diperkirakan pada awal 2022.

Selain meminta warga membentuk Jumantik mandiri di setiap rumah, dia juga meminta setiap instansi rutin melakukan PSN guna mencegah nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

"Saat ini melihat kondisi musim hujan, vektor (aedes aegypti) penularnya mulai tumbuh. Karena itu kita harus segera antisipasi untuk pengendalian vektornya," ujar Suprono.

Baca Juga: Tidak Semua Nyamuk Bisa Terinfeksi dan Menularkan Patogen ke Inang yang Digigitnya

Merespon hal tersebut, bagi Cap Lang Kayu Putih Plus untuk berinisiatif mengadakan kembali program CSR ‘Indonesia Bebas Nyamuk 2021’ dengan menjangkau daerah yang lebih luas. 

Ada total 7 kota di seluruh Indonesia yang dikunjungi ‘Indonesia Bebas Nyamuk’ pada 22 November sampai 3 Desember 2021, mulai dari Jakarta Timur, Bekasi, Semarang, Surabaya, Bali, Makassar, dan Medan.

“Tujuan dari diadakannya program ini adalah kami berusaha untuk membantu pemerintah dan masyarakat bahwa saat ini selain Pandemi Covid-19, ada penyakit Demam Berdarah yang cukup berbahaya juga.” Tutur Azis Chandra, perwakilan dari Cap Lang Kayu Putih.

Program ‘Indonesia Bebas Nyamuk’ pada tahun ini juga mendapatkan antusiasme dan sambutan hangat dari masyarakat berbagai daerah yang mendapatkan program fogging gratis.

“Kami sebagai perwakilan masyarakat RW 04 Kelurahan Cipinang Muara cukup senang dengan diadakannya fogging di 10 RT. Terima kasih kepada Cap Lang Kayu Putih Plus yang sudah membantu warga dalam penanggulangan DBD menjelang musim hujan ini” Ujar Suwarno, Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Muara Jakarta Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI