Suara.com - Untuk mendukung dan mendorong para peneliti muda melakukan riset dan menciptakan terobosan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, Merck, perusahaan sains dan teknologi terkemuka kembali menggelar Merck Young Scientist Award.
Tahun ini, Merck mengumumkan lima pemenang, setelah menerima 120 proposal riset dalam tiga kategori yang berbeda: biologi, kimia, dan studi COVID-19.
"Banyaknya jumlah proposal yang kami terima menunjukan tingginya minat peserta dalam mendorong riset life science di Indonesia, dimana merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di Asia,” kata Christopher Thomas, Presiden Direktur PT Merck Chemicals and Life Science dalam siaran pers yang Suara.com terima, Selasa (14/12/2021).
Kelima peneliti muda yang telah berhasil meraih Merck Young Scientist Award 2021 yaitu, Athanasia Amanda Septevani, sebagai pemenang pertama, Pietradewi Hartrianti, sebagai pemenang kedua, Andri Hardiansyah sebagai pemenang ketiga, Febri Wulandari sebagai pemenang keempat dan Yesiska Kristina Hartanti sebagai pemenang kelima.
Baca Juga: 4 Manfaat Vitamin A bagi Kesehatan Tubuh, Menekan Risiko Terserang Penyakit
Merck Young Scientist Award merupakan program yang diluncurkan pada tahun 2018 untuk mengapresiasi berbagai riset life science yang telah dilakukan di Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap peran penelitian life science yang mampu menghadirkan berbagai solusi kesehatan.
Merck Young Scientist Award merupakan program yang dapat diikuti oleh para mahasiswa dan ilmuwan muda maupun profesional yang bekerja di lembaga penelitian negara, swasta, ataupun rumah sakit.
Dr. Ratih Asmana Ningrum Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang juga Ketua Panel Juri untuk Merck Young Scientist Award mengungkap bahwa dirinya senang melihat antusiasme dari para peneliti muda yagn telah mengirimkan proposal riset mereka dan berkontribusi dalam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya di bidang life science.
"Proses seleksi dilakukan secara ketat, di mana panel juri memberikan penilaian berdasarkan tiga aspek peneliatan, yaitu proses dan pelaksanaan riset; kreativitas dan originalitas riset, dan juga kemampuan riset dalam mengingkatkan kesehatan masyarakat dan mendorong perkembangan sektor life science," tutup dia.
Baca Juga: 7 Dampak Buruk Sedentary Lifestyle bagi Kesehatan, Jangan Anggap Sepele!