Kasus Covid-19 Amerika Serikat Tembus 50 Juta, Varian Delta Mendominasi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 13 Desember 2021 | 17:14 WIB
Kasus Covid-19 Amerika Serikat Tembus 50 Juta, Varian Delta Mendominasi
Ilustrasi Covid19. (Suara.com/Eko Faizin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat melaporkan jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah, dua tahun sejak pandemi bergulir.

Mengutip hitungan Reuters, hingga saat ini sudah ada lebih dari 50 juta kasus Covid-19 di Amerika Serikat. Kasus terbanyak masih didominasi oleh varian Delta yang merebak sejak pertengahan tahun lalu.

Setelah sekitar dua bulan jumlah infeksi virus corona menurun, AS kembali mengalami peningkatan harian dalam dua pekan belakangan ini akibat Delta, varian yang mudah menyebar.

Negara-negara bagian AS di kawasan yang suhunya lebih dingin, termasuk Vermont, New Hampshire, dan Michigan, sedang mengalami lonjakan infeksi COVID-19 per kapita.

Baca Juga: Inggris Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19 Varian Omicron, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi virus varian delta [Foto: Antara]
Ilustrasi virus varian delta [Foto: Antara]

Jumlah pasien COVID yang dirawat di rumah sakit juga meningkat, yaitu naik 20 persen sejak liburan Thanksgiving pada akhir November.

Selama November, angka kematian naik sebesar 4,6 persen. Jumlah total orang yang meninggal akibat penyakit itu sudah melebihi 800.000 jiwa.

Hampir setengah dari negara-negara bagian AS telah mencatat kemunculan kasus varian Omicron namun varian Delta masih menjadi penyebab 99 persen kasus COVID-19, kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) Dr. Rochelle Walensky.

Menurut analisis Reuters, 25 juta pertama kasus COVID bermunculan dalam kurun satu tahun. Sementara itu, 25 juta kasus berikutnya --sehingga total mencapai 50 juta kasus-- muncul kurang dari satu tahun, yaitu hanya 323 hari.

Hasil-hasil penelitian laboratorium yang diterbitkan pekan ini menunjukkan bahwa varian Omicron akan menumpulkan kemanjuran dua dosis vaksin Pfizer dan BioNTech dalam mencegah infeksi COVID-19. Namun menurut penelitian itu, dosis ketiga kemungkinan bisa mengembalikan daya pelindungan tersebut.

Baca Juga: Bencana Tornado di Kentucky, Delapan Orang Tewas, Delapan Lagi Hilang

Sekitar 14 persen warga di Amerika Serikat saat ini sudah disuntik vaksin penguat (booster).

Pfizer Inc dan Merck telah mengembangkan obat antiviral COVID-19 yang berfungsi terhadap semua varian. Banyak negara bergegas membeli jenis pil itu.

Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Xavier Becerra mengatakan vaksinasi harus menjadi prioritas bagi warga Amerika namun bahwa pil tersebut bisa membantu orang agar tidak perlu dirawat di rumah sakit merupakan aspek yang "akan menyelamatkan nyawa". [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI