Ketua IDAI: 80 Persen Kematian Bayi Terjadi Saat 6 Hari Pasca Lahir

Senin, 13 Desember 2021 | 16:55 WIB
Ketua IDAI: 80 Persen Kematian Bayi Terjadi Saat 6 Hari Pasca Lahir
Ilustrasi bayi baru lahir (Unsplash/Isaac Quesada)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)., mengakui bahwa angka kematian pada bayi di Indonesia masih tinggi. Sekitar, 80 persen kematian itu terjadi saat bayi masih berusia 6 hari pertama kehidupan.

Dari 80 persen tersebut, salah satu penyebabnya akibat kelainan bawaan atau bayi kelahiran kongenital. 

"Ternyata kelahiran kongenital itu menyumbang cukup besar sekitar 7 persen. Di antara kelainan kongenital yang sering itu adalah penyakit jantung bawaan," kata dokter Piprim dalam seminar media 'Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir', Senin (13/12/2021).

Penyakit jantung bawaan juga terdapat beberapa turunan penyakit lainnya, lanjut dokter Piprim. Salah satunya penyakit jantung bawaan kritis yang kerap jadi penyebab kematian bayi baru lahir. 

Baca Juga: YT Pelaku Pembuang Bayi di Gorong-gorong Kukar Tertangkap, Sempat Lari ke Banyuwangi

Ilustrasi bayi (Unsplash/Liane)
Ilustrasi bayi (Unsplash/Liane)

Bayi yang sakit jantung bawaan kritis biasanya lahir dengan sehat. Tapi dalam beberapa jam atau hitungan hari pasca lahir, kondisi bayi bisa memburuk bahkan hingga meninggal.

"Penyakit jantung bawaan ini yang butuh pertolongan segera, butuh pemberian obat-obatan segera, atau tindakan medis segera. Kalau tidak, dia tidak bisa tertolong," kata dokter Piprim.

Pertolongan pertama sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang paling mudah diakses. Baik itu bidan, dokter umum, maupun dokter anak yang menolong persalinan. Dokter Piprim menekankan bahwa tenaga kesehatan itu yang jadi garda terdepan untuk menyelamatkan kondisi bayi. 

Ketua Unit Kerja Koordinadi Kardiologi IDAI Dr. Rizky Adriansyah, Sp.A(K)., menambahkan bahwa penyakit jantung bawaan kritis tidak selalu bergejala. Sehingga, gejalanya bisa saja 'tidak sengaja' terdeteksi saat bayi sudah berusia 1 bulan. 

"Misalnya saat lahir dikatakan sehat, kemudian waktu umur 1 bulan imunisasi hepatitis B, diperiksa jantung ternyata detaknya abnormal padahal anaknya sehat-sehat saja. Jadi gejalanya hanya suara jantung tidak normal, itu salah satu pertanda," jelasnya.

Baca Juga: Bayi Perempuan Ditemukan di Semak Jalan Jaksa Agung, Kondisi Memprihatinkan

Bayi juga bisa saja mengalami gejala berat. Seperti, area mukosa mulut dan lidah berubah warna kebiruan juga anak mengalami sesak napas. Dokter Rizky mengingatkan, apabila bayi sudah alami gejala tersebut harus segera mendapatkan pertolongan medis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI