Inggris Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19 Varian Omicron, Apa Penyebabnya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 13 Desember 2021 | 16:51 WIB
Inggris Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19 Varian Omicron, Apa Penyebabnya?
Ilustrasi petugas medis Covid-19. [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang akhir tahun 2021, Varian Omicron masih terus menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 di benua Eropa, termasuk di Inggris.

Otoritas kesehatan setempat melaporkan adanya 633 kasus baru yang ditemukan. Hal ini menjadikan kasus COVID-19 varian Omicron di Inggris secara keseluruhan mencapai 1.898 kasus.

Angka itu merupakan lonjakan harian tertinggi sejak Omicron terdeteksi di Inggris.

Data terbaru itu muncul saat para pakar memperingatkan bahwa Omicron dapat menyebabkan antara 25.000-75.000 kematian di Inggris pada akhir April jika tidak ada tindakan ekstra yang diterapkan.

Baca Juga: Cegah Varian Omicron, Ahli Sebut Tingkat Perlindungan Vaksin AstraZeneca Rendah

INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Omicron dengan Varian Virus Corona Lain!
INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Omicron dengan Varian Virus Corona Lain!

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperkirakan bahwa jika Omicron terus mengganas, varian tersebut akan menjadi varian dominan, yang menyumbang lebih dari 50 persen dari total kasus COVID-19 di Inggris pada pertengahan Desember.

Pihaknya juga memprediksikan bahwa jika tren saat ini masih tetap sama, kasus Omicron di Inggris akan melampaui angka 1 juta kasus pada akhir Desember ini.

Inggris melaporkan tambahan 54.073 kasus COVID-19, sehingga totalnya menjadi 10.771.444 kasus, menurut data resmi yang dirilis pada Sabtu.

Otoritas juga mencatat 132 kematian baru, sehingga secara keseluruhan berjumlah 146.387 kematian. Sementara itu, sebanyak 7.413 pasien COVID-19 masih dirawat di rumah sakit.

Lebih dari 89 persen warga berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah mendapatkan dosis pertama vaksin dan lebih dari 81 persen telah mendapatkan dosis kedua, berdasarkan laporan terbaru.

Baca Juga: Temuan Baru: Varian Omicron Picu Rasa Sakit dan Nyeri di Tubuh

Sebanyak lebih dari 39 persen populasi sudah menerima vaksin booster COVID-19.

Untuk kembali hidup normal sejumlah negara seperti Inggris, China, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin COVID-19.

Omicron Telah Menyebar ke 63 Negara Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, varian Omicron telah menyebar ke 63 negara, satu bulan setelah pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Kasus Covid-19 varian Omicron tercatat menyebar paling banyak di Afrika Selatan juga Inggris.

WHO mengonfirmasi bahwa varian Omicron memang lebih menular daripada strain Delta, juga mengurangi efektivitas kerja vaksin. Meski begitu, gejala yang ditimbulkan tidak terlalu parah.

Namun, WHO mengakui masih kurang data terkait karakter varian Omicron. Sehingga, belum bisa memastikan apakah penyebab penularan yang cepat akibat bisa melawan respon imun atau karena transmisibilitas yang lebih tinggi atau kombinasi keduanya.

"Mengingat data yang tersedia saat ini, kemungkinan Omicron akan melampaui (jumlah kasus) varian Delta di mana transmisi komunitas terjadi," kata WHO, dikutip dari Channel News Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI