Benarkah Melewatkan Sarapan Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

Senin, 13 Desember 2021 | 08:16 WIB
Benarkah Melewatkan Sarapan Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?
Ilustrasi sarapan telur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap hampir 200.000 orang dewasa di atas usia 40 tahun menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki kesehatan yang buruk.

Analisis yang terbit dalam Journal of Cardiovascular Development and Disease juga menunjukkan bahwa risiko terkena serangan jantung pada orang yang rutin mengabaikan makan meningkat 21 persen.

Namun, studi ini tidak bertujuan untuk memberikan hubungan sebab akibat antara melewatkan sarapan dengan risiko serangan jantung.

Tetapi, orang yang melewatkan sarapan sering kali tidak mengganti asupan makanan yang hilang, dan ini bisa menyebabkan kurangnya nutrisi.

Baca Juga: Serangan Jantung, Pelatih Klub Liga Mesir Meninggal Dunia saat Rayakan Gol

Ilustrasi sarapan. (shutterstock)
Ilustrasi sarapan. (shutterstock)

Mereka cenderung kekurangan vitamin A, D, dan C. Padahal, semua ini berperan dalam peningkatkan sistem kekebalan.

Kebiasaan itu juga akan membuat orang tersebut lapar di tengah malam, yang pada akhirnya mengganggu metabolisme serta meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung, lapor Express UK.

Sementara itu, riset lain yang mengamati anak-anak menemukan bahwa mereka yang terbiasa sarapan cenderung memiliki pola makan seimbang.

Anak-anak tercatat lebih banyak mengonsumsi kalori total, tetapi tidak membuat mereka kelebihan berat badan.

Tetapi beberapa pakar mengatakan bahwa mengabaikan sarapan tidak akan memperburuk kesehatan selama orang tersebut merencanakan pola makan yang baik untuk mengganti asupan yang terlewat dan tetap mennjaga keseimbangan nutrisi.

Baca Juga: Serangan Jantung, Wali Kota Bandung Meninggal saat Mau Khutbah Jumat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI